Bisnis.com, JAKARTA — Lebih kurang selama dua puluh bulan terakhir, industri manufaktur Tanah Air tertahan pandemi. Kendati berat, roda pabrik masih berputar dan telah unjuk gigi sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi.
Adapun menjelang tutup tahun 2021, industri manufaktur tercatat belum sepenuhnya pulih. Meski demikian, cahaya di ujung lorong mulai tampak dan memberikan asa pertumbuhan pada 2022.
Ketidakpastian mengenai pandemi masih membayang-bayangi proyeksi pertumbuhan industri manufaktur pada 2022. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menaruh angka moderat 4,5–5 persen untuk target pertumbuhan pada tahun depan. Angka itu turun tipis dari proyeksi pada Oktober 2021 sebesar 5-5,5 persen, mempertimbangkan risiko penyebaran varian Omicron dan potensi gelombang pandemi selanjutnya.