Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto menjadi salah satu tren investasi yang paling diminati masyarakat sepanjang 2021.
Pada November 2021, tercatat 60 persen pasar mata uang kripto oleh Bitcoin dan Ether, sisanya masuk kategori Altcoin. Lebih dari 14.000 jenis mata uang kripto menduduki pasar uang dunia. Altcoin juga berarah mengikuti Bitcoin.
Lantas, apa itu Altcoin?
Dilansir dari The Motley Fool, Altcoin (alternative coin) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua mata uang kripto selain Bitcoin. Jenis koin ini diluncurkan pertama kali pada 2011.
Awalnya, Altcoin ditujukan untuk meningkatkan aspek Bitcoin seperti kecepatan transaksi atau efisiensi energi. Altcoin yang lebih baru melayani berbagai tujuan tergantung pada tujuan pengembang.
Ada beberapa jenis altcoin, termasuk stablecoin, mining-based, staking-based, dan governance token. Jenis altcoin tergantung pada cara kerjanya dan apa tujuannya.
Berikut jenis utama dari Altcoin yang perlu Anda ketahui seperti dikutip dari The Motley Fool pada Kamis (30/12/2021).
1. Stablecoin
Stablecoin adalah mata uang kripto yang dirancang untuk mengikuti harga aset lain. Sebagian besar stablecoin terbesar dipatok ke dolar AS dan berusaha meniru nilainya. Jika harga berfluktuasi, penerbit koin akan mengambil langkah untuk memperbaikinya.
Karena stablecoin dimaksudkan untuk mempertahankan nilai yang sama, mereka biasanya tidak dipilih sebagai investasi mata uang kripto. Sebaliknya, orang menggunakan stablecoin untuk menabung atau mengirim uang. Anda juga dapat memperoleh bunga pada stablecoin dengan meminjamkannya atau melalui protokol tabungan tertentu.
2. Mining-based
Jenis mata uang kripto ini menggunakan proses yang disebut penambangan untuk memverifikasi transaksi dan menambahkan lebih banyak koin ke persediaan. Penambang menggunakan perangkat untuk memecahkan persamaan matematika.
Biasanya, penambang pertama yang menyelesaikan persamaan akan memverifikasi blok transaksi. Sebagai imbalannya, penambang yang memverifikasi blok menerima hadiah kripto.
Karena Bitcoin adalah mata uang kripto berbasis penambangan, penambangan adalah metode pertama yang digunakan untuk memproses transaksi kripto. Salah satu kelemahan penambangan adalah membutuhkan energi yang signifikan.
3. Staking-based
Mata uang kripto ini menggunakan proses yang disebut staking untuk memverifikasi transaksi dan menambahkan lebih banyak koin ke pasokan.
Pemegang mata uang kripto staking based dapat memilih untuk mempertaruhkan koin mereka, yang berarti mereka menjanjikan koin-koin itu untuk digunakan untuk pemrosesan transaksi.
Protokol blockchain mata uang kripto memilih peserta untuk memverifikasi blok transaksi. Sebagai imbalannya, peserta menerima hadiah kripto.
Altcoin awal-awal yang disebut Peercoin adalah yang pertama memperkenalkan konsep staking. Meskipun Peercoin belum menjadi pemain utama, staking telah menjadi populer karena lebih hemat energi daripada penambangan.
4. Governance
Token governance adalah mata uang kripto yang memberi pemegang hak suara untuk membantu membentuk masa depan proyek. Dalam kebanyakan kasus, token ini memungkinkan Anda untuk membuat dan memberikan suara pada proposal yang terkait dengan cryptocurrency.
Ini membantu membuat mata uang kripto menjadi proyek terdesentralisasi karena semua pemegang memiliki suara, dan keputusan tidak dibuat oleh satu otoritas pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel