Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar semakin optimistis melihat prospek pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2022, setelah naik 10,08 persen pada 2021.
Kombinasi momentum pemulihan ekonomi dan tren kenaikan harga komoditas akan menjadi bahan bakar yang akan mendorong IHSG menembus 7.000.
Pengetatan moneter yang akan dilakukan Bank Sentral AS (Federal Reserve) dengan mengurangi pembelian obligasi maupun mengerek suku bunga 7-Day Reserve Repo Rate (7-DRRR) dinilai tak akan hambat laju pergerakan indeks komposit.