OVO Sebut 2021 sebagai Tahun Kolaborasi, Simak Perkembangannya

Bisnis.com,03 Jan 2022, 06:45 WIB
Penulis: Ahmad Thovan Sugandi
Poster promo platform pembayaran digital OVO terpampang di salah satu gerai fesyen pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – OVO menjalin kerja sama dengan banyak entitas pada 2021 sebagai upaya mengembangkan layanan.

Head Of Corporate Communications OVO (PT Visionet Internasional) Harumi Supit menyebut sepanjang 2021, OVO terus berkembang sebagai solusi pembayaran dan layanan keuangan digital bagi masyarakat serta mitra UMKM.

"Ini didukung oleh pendekatan ekosistem terbuka [open ecosystem] yang dianut OVO, yang sejak awal terbuka untuk berkolaborasi dengan semua entitas," ujarnya, Minggu (2/1/2022)

Harumi mengatakan 2021 merupakan tahun kolaborasi bagi OVO. Layanan dompet digital tersebut menggandeng beragam mitra seperti Indomaret, Mandiri Agen, Mitra Bukalapak, LOTTE Mart dan PT Pos Indonesia untuk memperluas akses kemudahan top-up offline bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu OVO juga menjalin kerjasama dengan JD.ID dan Bukalapak, dan dengan demikian, OVO kini hadir sebagai opsi pembayaran di seluruh e-commerce unikorn Indonesia.

Dia menjelaskan pengguna OVO tidak hanya dapat menggunakan OVO untuk melakukan pembayaran nirtunai belanja, tetapi juga pembayaran tagihan pajak dan biaya pendidikan, menyalurkan donasi, hingga pengajuan pinjaman.

Peluncuran beberapa layanan asuransi dan investasi pada tahun lalu kian melengkapi akses layanan keuangan yang aman dan terjangkau melalui aplikasi OVO.

Harumi mengatakan OVO mampu mencatat peningkatan transaksi merchant online sebesar 76 persen di semester pertama 2021 dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, studi CORE Indonesia mencatat 82 persen UMKM menyatakan terbantu oleh ekosistem OVO yang luas.

Menurut riset yang dikeluarkan DS Inovate pada Desember 2021, sektor pembayaran telah menghasilkan nilai transaksi yang cukup fantastis dalam beberapa tahun terakhir. Riset tersebut mengatakan, pandemi mempercepat adopsi digital untuk seluruh industri, termasuk OVO. Misalnya, di awal pandemi, pengguna baru OVO meningkat 276 persen.

Lebih spesifiknya, data Bank Indonesia menunjukkan hingga Agustus 2021, jumlah transaksi uang digital atau dompet digital telah mencapai Rp25 triliun. Angka ini meningkat 41 persen dari Rp17 triliun pada Agustus 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini
'