Tahun 2022, Minat UMKM Manfaatkan Crowdfunding Diprediksi Tumbuh

Bisnis.com,03 Jan 2022, 22:51 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Ilustrasi risiko investasi lewat crowdfunding/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial urun dana PT Numex Teknologi Indonesia alias LandX optimistis UMKM yang berminat menawarkan saham lewat platform crowdfunding makin ramai tahun ini.

Founder dan Chief Executive Officer LandX.id Andika Sutoro Putra mengungkap tren tersebut tercermin dari kinerja LandX hingga akhir tahun lalu, di mana UMKM yang sudah listing di LandX mencapai 27 entitas, dengan nominal penggalangan dana dalam platform mencapai Rp158,02 miliar.

Para UMKM selaku penerbit saham tersebut bergerak di bidang properti, pabrik pupuk batu bara, cloud kitchen, restoran, klinik kecantikan, laundry, agen properti, hingga perusahaan facility service management.

"Tidak sedikit di antara para penerbit tersebut berhasil menerima pendanaan patungan mencapai lebih dari Rp10 miliar. Ke depan tidak menutup kemungkinan LandX akan merambah ke berbagai sektor lainnya. Momentum ini juga yang mendorong pihak kami untuk berupaya meningkatkan pamor di industri penanaman modal," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/1/2022).

Kinerja ini menggambarkan kontribusi kuat dari LandX terhadap industri crowdfunding, yang baru diramaikan oleh 7 pemain. Secara kumulatif, industri merealisasikan 176 penerbitan saham dan surat utang UMKM via urun dana senilai Rp364,6 miliar, dengan investor yang terlibat transaksi ini mencapai 84.548 entitas pemodal.

Selain itu, tahun lalu LandX juga melihat fenomena antusiasme para pengguna yang besar. Contohnya, salah satu penggalangan dana LandX untuk salah satu UMKM di April 2021 yang menawarkan saham 10.000 lot senilai Rp10 miliar, habis dipesan para investor hanya dalam kurun waktu 84 menit saja.

Adapun, sejak memperoleh izin Otoritas  Jasa Keuangan (OJK) pada akhir tahun lalu, jumlah investor yang terdaftar di LandX telah mencapai lebih dari 73.042 investor.

"Sekarang seluruh sistem sudah berbasis digital, semua informasi pendanaan akan diberikan secara transparan. Sehingga investor tidak perlu khawatir akan perputaran uangnya di platform crowdfunding," ungkap Andika.

Tahun ini, Andika mengungkap LandX membidik untuk upgrade perizinan Securities Crowdfunding (SCF) ke OJK. Legalitas SCF bakal mengakomodasi LandX tak hanya mengakomodasi penawaran saham para UMKM penerbit, namun juga surat utang berupa obligasi atau sukuk.

LandX terus menekankan agar masyarakat hanya memilih fintech urun dana alias crowdfunding dan project financing yang sudah berizin dan diawasi OJK, serta terus meningkatkan product knowledge, potensi keuntungan, dan risiko terhadap pilihan investasinya.

Selama pandemi, LandX mengajak masyarakat untuk memperbesar awareness dalam melakukan seleksi mengenai UMKM yang ingin didanai lewat platform fintech urun dana. Misalnya, hanya memilih sistem tertentu yang menjalankan bisnis berkepanjangan, atau sesuai profil risiko yang bisa ditoleransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini