Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan Salim Group, melalui PT Indolife Investama Perkasa, akan mengambil bagian dalam aksi rights issue PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Dalam prospektus yang dirilis pada Senin (3/1/2022), disebutkan BBHI akan menerbitkan HMETD sebanyak 10,04 miliar saham baru atau sebesar 86,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor saat ini.
Harga pelaksanaan telah ditetapkan senilai Rp478 per saham. Dengan demikian, Allo Bank berpotensi mendapatkan dana Rp4,8 triliun melalui aksi ini.
Adapun, PT Mega Corpora (MC) selaku pemegang saham utama Allo Bank dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi haknya. Dana yang disiapkan oleh MC untuk melaksanakan sebagian haknya ini senilai Rp1,3 triliun.
Sisa hak HMETD yang ditidak diambil oleh MC, dialihkan kepada Bukalapak sebanyak 2,49 miliar saham, lalu Abadi Investment Pte.Ld sebanyak 1,52 miliar saham, dan PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 saham.
Selain itu, ada juga H Holdings Inc. sebanyak 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte. Ltd sebanyak 150 juta saham, dan PT CT Corpora sebanyak 408,31 juta saham.
Sebelum rights issue, komposisi modal dan susunan pemegang saham Allo Bank per 15 Oktober 2021 adalah sebagai berikut:
Dengan asumsi seluruh pemegang saham dan investor strategis yang mendapatkan pengalihan HMETD dari pemegang saham utama melaksanakan haknya untuk membeli saham baru, maka berikut struktur permodalan Allo Bank yang baru usai rights issue:
Adapun, dana yang didapat melalui rights issue ini akan digunakan untuk meningkatkan modal inti perseroan, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) No.12/2020, kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) diwajibkan menambah modal inti minimum hingga Rp3 triliun pada Desember 2022.
Perseroan menjelaskan bahwa seluruh dana hasil rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan modal inti Allo Bank yang masuk dalam KBMI 2.
“Selanjutnya dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital,” tulis prospektus Allo Bank.
Sebelumnya, BBHI telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 15 Oktober 2021. Adapun, Allo Bank baru mendapatkan tanggal pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Desember 2021, yang sebelumnya dijadwalkan akan menerima pernyataan efektif pada 6 Desember 2021.
Selanjutnya, Allo Bank menjadwalkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh pada 7 Januari 2022. Sementara, di pasar tunai jatuh pada 11 Januari 2022.
Lalu, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 10 Januari 2022. Adapun, 12 Januari 2022 menjadi ex-right di pasar tunai.
Dengan demikian, Allo Bank menjadwalkan HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022. Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel