Banjir dan Longsor Jayapura, 1 Tewas 500 Warga Mengungsi

Bisnis.com,07 Jan 2022, 10:28 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Ilustrasi banjir

Bisnis.com, JAKARTA-Banjir dan longsor terjadi di wilayah Jayapura pada Kamis (6/1/2022) menewaskan 1 orang dan 500 jiwa mengungsi ke tempat aman.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengatakan pada Jumat (7/1/2022) pagi, wilayah Kota Jayapura masih dilanda hujan intensitas ringan. Namun, meski banjir berangsur surut, hingga saat ini masih terjadi pemadam listrik.

“Kondisi Mutakhir : Jumat, 07 Januari 2022, Pkl. 05:30 WIT, tim BPBD Kota Jayapura saat ini masih berada di Distrik Abepura dan sedang melakukan penanganan serta evakuasi warga terdampak dan walikota saat ini masih dilokasi kejadian,” ujar Suharyanto lewat keterangan tertulia, Jumat (7/1/2022).

Menurutnya, saat ini BPBD Kota Jayapura mendapatkan informasi telah terjadi longsor di Distrik Jayapura Utara, namun pihak BPBD masih belum mendapatkan data lengkapnya dikarenakan seluruh personil BPBD masih melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir dan tidak sempat mengungsi di Distrik Abepura

“3 perahu karet & 1 unit truck serbaguna dikerahkan BPBD Kota Jayapura untuk evakuasi warga terdampak. Alat berat dari dinas pekerjaan umum diturunkan untuk evkuasi tanah longsor,” tuturnya.

Adapun wilayah terdampak banjir, diantaranya Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, Distrik Abepura, Distrik Heram, Distrik Muara Tami. 

Melihat peringatan dini cuaca BMKG, pada hari ini wilayah Papua berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Sedangkan di Kota Jayapura terpantau cerah-berawan pada pagi hingga malam hari.   

Kota Jayapura termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 3 kecamatan berada pada potensi tersebut, termasuk wilayah-wilayah yang saat ini terdampak banjir. 

“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan ancaman bahaya hidrometeorologi lain, seperti banjir bandang, tanah longsor atau pun angin kencang. Sementara itu, pemenuhan kebutuhan logistik dasar masyarakat terdampak harus paralel dilaksanakan dan terpenuhi,” pungkas Suharyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini