Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan mikro pelat merah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengandalkan sinergi holding Ultra Mikro (UMi) bisa mempercepat realisasi peningkatan jumlah nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkap apabila hanya sendiri, pihaknya mungkin bisa menambah nasabah aktif Mekaar setidaknya bisa menembus 12 juta nasabah pada 2022.
Namun, menilik amanat Presiden RI Joko Widodo menargetkan nasabah aktif Mekaar bisa menembus 20 juta pada periode 2024, PNM akan mulai mengoptimalkan sinergi PT Pegadaian dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) alias BBRI untuk ikut membantu mendongkrak realisasi target tersebut secara signifikan tiap tahunnya.
"Kami bertiga, PNM bersama Holding UMi, mulai best effort di tahun ini untuk memenuhi harapan Presiden Jokowi tersebut. Lewat kerja sama tiga entitas, diupayakan nasabah aktif Mekaar bisa mendekati 14 juta nasabah di akhir 2022," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (7/1/2022).
Sebagai gambaran, nasabah aktif PNM Mekaar telah menyentuh 11,1 juta pada akhir 2021. Total penyaluran sepanjang 2021 mencapai Rp47,31 triliun, dengan akumulasi sejak berdiri mencapai Rp107,81 triliun, dengan non-performing loan (NPL) hanya 0,089 persen.
Program pembiayaan kolektif untuk para pelaku usaha ultra mikro perempuan di pedesaan ini sudah menghasilkan 633.000 kelompok tanggung-renteng di 5.735 kecamatan, 442 kab/kota, di 34 provinsi di Indonesia.
Sebelumnya, Jokowi sempat membanggakan program ini, karena terbilang cocok diterapkan di Tanah Air, berjalan dengan lancar, dan berhasil memenuhi ekspektasi pemerintah untuk ikut berperan membantu akses permodalan ke sebanyak mungkin pelaku usaha di sektor ekonomi informal Indonesia.
Arief mengungkap salah satu berkah yang akan diperoleh pihaknya atas sinergi bersama holding UMi, antara lain biaya kredit alias cost of fund yang lebih rendah dan jangkauan yang semakin luas.
Pasalnya, ketiga entitas bisa saling berbagi layanan di kantor cabang, dan bisa saling merekomendasikan nasabah. Efektivitas dan efisiensi operasional pun diharapkan bisa tercapai, sehingga dampak sosial ketiga entitas sebagai perusahaan pelat merah bisa meningkat secara signifikan.
"Bagi nasabah kami, bunga yang dikenakan ke depan akan menjadi lebih rendah, lebih ringan. Karena rating kami semakin bagus, penerbitkan surat utang lebih mudah. Sementara sumber pendanaan dari pinjaman bank pun bisa didapatkan langsung dari BRI. Ini saatnya kami lebih gencar memberi kesempatan buat sebanyak mungkin pelaku usaha mikro, ultra mikro, dan subsisten untuk berkembang," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel