KoinWorks Targetkan Bisa Rangkul 5 Juta Pengguna di 2022, Ini Pendorongnya

Bisnis.com,10 Jan 2022, 15:42 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Platform peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks) mengincar pertumbuhan pengguna berlipat ganda, terutama karena dukungan iklim pembiayaan digital yang semakin terbuka. 

Chief Marketing Officers KoinWorks Jonathan Bryan optimistis dapat meraih pertumbuhan pengguna sebagai pendana (lender) maupun peminjam (borrower) dengan total sampai 5 juta pengguna di akhir 2022 nanti. 

"Target ini sangat berpotensi untuk dicapai karena beberapa faktor. Pertama, kami melihat kondisi masyarakat yang secara umum sudah semakin banyak melirik pendanaan digital dan pengembangan aset personal," ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/1/2022). 

Sebagai gambaran, sampai November 2021, pengguna KoinWorks tercatat telah mencapai 1,2 juta pengguna mencakup lender dan borrower. KoinWorks masih mengusung sistem di mana pengguna secara umum bisa mengakses semua fitur dalam platform, baik dari P2P lending itu sendiri, investasi emas, sampai pembelian instrumen surat berharga negara (SBN). 

Terkhusus kinerja produk P2P lending bertajuk 'KoinP2P KoinWorks' secara kumulatif mencapai Rp7,46 triliun sejak berdiri, dengan kontribusi Rp3,99 triliun sepanjang 2021. Tingkat pinjaman bermasalah atau wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) KoinWorks pun mampu ditekan hanya 1,27 persen saja. 

Sebagai gambaran, segmen borrower KoinWorks kebanyakan merupakan para pelaku usaha yang berjualan di platform dagang-el (e-commerce), UMKM di bidang jasa, atau para pegiat sektor perdagangan besar maupun eceran. 

"Kedua, dari sisi kebutuhan pelaku bisnis alias borrower, kami lihat sudah semakin terbiasa dengan sistem hybrid online-offline akibat adanya pandemi Covid-19. Fenomena ini mempengaruhi kebiasaan dalam memperoleh akses keuangan secara digital," tambahnya. 

Jon meyakini bahwa KoinWorks telah dilihat sebagai platform yang terpercaya. Terlebih, KoinWorks terus menyiapkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, yang bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat yang belum bergabung.

Sebagai gambaran, salah satunya kolaborasi KoinWorks dengan Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) meluncurkan layanan neobank khusus untuk UKM pertama di Indonesia. 

Inovasi ini akan menjadi salah satu dari nilai tambah yang membuat KoinWorks unggul dari kompetitor, di mana mencerminkan platform turut membantu pelaku UMKM yang masih belum mampu membuka rekening khusus bisnis, bisa lebih profesional dan terpercaya lewat pengelolaan keuangan yang lebih rapi. 

"Terlebih, menurut survei yang kami lakukan, bisnis borrower yang terbuka dengan digitalisasi bisa bertahan saat pandemi, dan justru menunjukkan tren peningkatan. Adanya akses keuangan secara digital tentu berkontribusi terhadap kesuksesan tersebut dan mendorong para borrower untuk mengajukan pinjaman berulang," jelasnya. 

Adapun, dari sisi pertumbuhan lender, Jon juga optimistis periode ini lebih banyak masyarakat yang mau menjajal layanan KoinWorks, sampai kemudian berminat menjadi pengguna setia. 

Pasalnya, KoinWorks telah memiliki fitur yang lengkap sebagai platform P2P lending, dan mampu menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup lender sesuai kondisi saat ini. 

Misalnya, KoinWorks bisa mengakomodasi pendana yang sibuk atau tak sempat memilih sendiri borrower berkualitas lewat machine learning bertajuk KoinRobo. Produk ini dapat memudahkan pendanaan sesuai profil risiko masing-masing lender, dengan imbal hasil kompetitif yang terprediksi.

"Lewat berbagai inovasi yang telah kami hadirkan, bahkan pengguna KoinWorks yang melakukan pendanaan berulang atau rutin mencapai 97 persen dari total, atau nyaris seluruhnya. Kami melihat juga generasi muda semakin melek terhadap akses pengembangan aset finansial mereka lewat platform digital. Fenomena ini menjadi pertanda yang baik untuk bisnis KoinWorks dan kemajuan akses keuangan di Indonesia," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini