Gaet Salim & Bukalapak, Chairul Tanjung: Allo Bank (BBHI) Susah Ditandingi

Bisnis.com,11 Jan 2022, 14:06 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Taipan sekaligus CEO PT CT Corpora, Chairul Tanjung, menyatakan bahwa PT Allo Bank Indonesia Tbk. akan menjadi bank dengan ekosistem terbesar, baik secara fisik maupun digital di Indonesia.

Keyakinan itu tercemin ketika aksi penambahan modal melalui skema rights issue dari emiten bank dengan sandi BBHI itu akan diserap oleh Grup Salim, lewat PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 miliar saham atau sekitar 6 persen dari total saham.

Allo Bank berencana menerbitkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan Rp478 per saham.

Dengan masuknya Grup Salim, ekosistem fisik Allo Bank diklaim akan menjadi yang terbesar. Apalagi, ekosistem milik Chairul Tanjung juga tersebar luas, mulai dari jaringan ritel, seperti Transmart, bisnis makanan dan minuman, media digital, hingga tempat wisata.

“Salim punya Indomaret, Superindo, produk yang lain, kalau ekosistem fisik digabung itu kami sudah bisa mendeklarasikan, we are the biggest ekosistem fisik di Indonesia,” pungkas Chairul Tanjung atau akrab disapa CT, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Tak cuma itu, pintu ekosistem digital juga terbuka lebar setelah PT Bukalapak.com (BUKA) turut berpartisipasi dalam rights issue Allo Bank.

Dalam prospektusnya, Bukalapak telah meneken perjanjian untuk menyerap 2,49 miliar saham atau 11,49 persen dari total saham BBHI. Dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham, Bukalapak diperkirakan menginjeksi dana sebanyak Rp1,19 triliun.

Selain Bukalapak dan Grup Salim, ada juga H Holdings Inc. (Grab) yang akan menyerap 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte. Ltd (Carro) sebanyak 150 juta saham, dan PT CT Corpora merengkuh 408,31 juta saham Allo Bank.

“Dengan digabungnya ekosistem fisik dan digital ini akan menjadi kekuatan yang solid, yang luar biasa dan akan susah ditandingi siapa pun. Ini adalah kunci. Penggabungan ekosistem fisik dan digital adalah keniscayaan, tren dunia yang tidak bisa dilawan,” ujar CT.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Mega Corpora selaku pemegang mayoritas saham Allo Bank, mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mengembangkan bank digital tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini