Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) kembali menuju ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). Pada hari yang sama, Chairul Tanjung atau CT, ultimate shareholder Allo Bank mengungkapkan arti filosofis dari bank digital tersebut.
Berdasarkan data RTI, saham emiten bank bersandi BBHI ini ditutup dengan lonjakan sebesar 7,35 persen menuju level Rp7.300 per lembar saham. Sepanjang perdagangan hari ini, saham BBHI bergerak di rentang Rp7.000–Rp8.100.
Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan pada hari ini mencapai 41,4 juta dengan nilai turnover senilai Rp320,9 miliar. Hal ini membuat kapitalisasi pasar dari bank yang mayoritas sahamnya digenggam oleh Mega Corpora ini tembus Rp85,29 triliun.
Pada hari ini, Chairul Tanjung atau akrab disapa CT secara khusus datang ke Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memaparkan rencana bisnis perseroan. Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan alasan dibalik nama Allo Bank.
Menurut CT, pemilihan nama Allo Bank tidak dilakukan secara sembarangan. Ada makna khusus dari nama bank yang disiapkan untuk menjadi bank digital tersebut.
“Allo Bank itu sebenarnya singkatan dari all in one. Kalau Anda lihat, Allo Bank itu memiliki arti one of all, all for one [satu untuk semua, semua untuk satu], jadi arti ini akan saya jelaskan dalam bentuk filosofi yang lebih luas lagi,” kata Chairul Tanjung.
Dia melanjutkan bahwa faktor terpenting dalam mengembangkan bank digital di Indonesia adalah platform dan teknologi. Keduanya berkelindan menjadi syarat utama untuk memenangkan persaingan di era digitalisasi.
CT menyatakan bahwa aplikasi Allo Bank, yang bakal diluncurkan pada Maret 2022, dikembangkan oleh orang-orang terbaik di CT Corp, serta melibatkan peran dari bank digital terbesar di dunia saat ini.
“Semua the best people in CT Corp itu combine bekerja sama dengan bank digital terbesar di dunia yang telah berkiprah selama 8 tahun dan memiliki lebih dari 200 juta customer, jadi, sudah teruji,” ujar Chairul Tanjung.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai bank digital terbesar yang ada di balik Allo Bank, CT belum mau buka suara. Namun, jika ditelisik lebih dalam, hanya ada satu nama yang sesuai dengan kisi-kisi itu, yakni WeBank.
Dikutip dari laman resminya, WeBank merupakan bank digital pertama di China. Bank ini resmi meluncur ketika menerima lisensi perbankannya pada Desember 2014. Berbasis di Shenzhen, WeBank didukung perusahaan terkemuka, yaitu Tencent.
Tencent merupakan perusahaan internet dan teknologi besar di China. Tencent tercatat memiliki berbagai macam produk, di antaranya WeChat yang mengisi sektor komunikasi dan sosial. Tencent juga memiliki layanan teknologi finansial atau fintech berupa WeChat Pay, QQ Wallet, dan lainnya.
Sementara itu, dihimpun dari berbagai sumber, WeBank saat ini mengemban status sebagai bank digital terbesar di dunia dengan lebih dari 200 juta pelanggan. Bank ini juga memimpin dari segala aspek, mulai dari aset, pinjaman, laba bersih, hingga ekuitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel