Apa itu Kebiri Kimia? Simak Penjelasan dan Efek Sampingnya

Bisnis.com,12 Jan 2022, 19:28 WIB
Penulis: Tresia
Kebiri kimia/ilustrasi/fpsc.wisc.edu

Bisnis.com, JAKARTA -  Kebiri kimia adalah penggunaan obat-obatan untuk menurunkan produksi hormon di bagian testis, akibatnya libido atau hasrat seksual seseorang yang mendapatkan kebiri kimia akan menurun.

Nama lain kebiri kimia dalam dunia medis adalah terapi hormon, terapi supresi androgen atau terapi depresi androgen dan metode ini biasanya digunakan untuk mengobati pasien yang mengidap kanker prostat. 

Mengutip Healthline, (12/1/2022), tujuan dari kebiri kimia adalah untuk menurunkan kadar hormon testosteron atau androgen pada pria. Adapun terapi ini bisa mengobati kanker yang bergantung pada hormon, seperti kanker prostat.

Dengan menurunkan androgen dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker dan metastasis. Kebiri kimia juga dapat digunakan untuk memperlambat perkembangan kanker payudara pria.

Metode pengobatan kebiri kimia diperlukan waktu dan tidak dapat dilakukan sekali, bisa sebulan sekali bahkan setahun sekali untuk menyuntikkan obat nya pada pasien. hal itu juga tergantung obat yang digunakan dan dosisnya.

Untuk kanker prostat stadium lanjut, dokter mungkin akan merekomendasikan antagonis LHRH sebagai gantinya. Mereka bekerja lebih cepat daripada agonis LHRH, tetapi tidak menyebabkan peningkatan kadar testosteron. Adapun beberapa obat tersebut yakni degarelix (Firmagon), suntikan bulanan, relugolix (Orgovyx), pil yang dikonsumsi rutin (harian). 

Selama menjalankan pengobatan kebiri kimia, tentu tak lepas dari efek samping yang akan dialami oleh pasien seperti : 

1. hasrat seksual berkurang atau tidak ada

2. disfungsi ereksi (DE)

3. pengecilan buah zakar dan penis

4. kelelahan

5. semburan panas

6. nyeri payudara dan pertumbuhan jaringan payudara ( ginekomastia )

dan dalam jangka panjang, kebiri kimia juga dapat menyebabkan osteoporosis, glukosa terganggu, depresi, ketidaksuburan, anemia

7. kehilangan massa otot, penambahan berat badan

Namun, jangan khawatir dokter biasanya akan merekomendasikan terapi lain untuk mencegah atau meringankan efek samping ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini