Bisnis.com, JAKARTA - KoinWorks, platform super app finansial mengumumkan putaran pendanaan terbarunya di Seri C sejumlah US$108 juta atau setara dengan Rp1,6 triliun, dipimpin oleh modal ventura bagian Grup Telkom, MDI Ventures.
Perusahaan rintisan sektor finansial (startup fintech) yang berlisensi peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif lewat PT Lunaria Annua Teknologi dan fintech agregator lewat PT Sejahtera Lunaria Annua ini mendapatkan pendanaan terbagi dalam ekuitas senilai US$43 juta dan debt capital senilai US$65 juta.
"Berinvestasi di KoinWorks sama dengan berinvestasi dalam literasi keuangan masyarakat yang underbanked dan underserved," ujar Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dalam keterangan resmi, Rabu (12/1/2022).
Selain MDI Ventures, investor eksisting KoinWorks yang ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini, antara lain Quona Capital, Triodos Investment Management, Saison Capital, ACV, dan East Ventures.
Benedicto Haryono, CEO dan CoFounder KoinWorks mengungkap bahwa penggunaan dana akan digunakan untuk mengembangkan solusi keuangan yang ditawarkan, serta menambah karyawan KoinWorks seiring rencana perusahaan untuk mempekerjakan 400 karyawan baru secara global untuk memenuhi kebutuhan saat ini.
"KoinWorks akan terus memberdayakan UKM yang memiliki appetite dengan produk keuangan digital dengan sejumlah besar ekosistem produk yang mendukung pertumbuhan bisnis dan literasi keuangan untuk scale-up bisnis mereka," jelasnya.
Sebagai gambaran, KoinWorks memulai perjalanannya pada 2016 sebagai platform P2P lending yang berfokus pada pasar pelaku usaha underserved dan underbanked.
Terkini, platform akan mengembangkan sarana yang semakin lengkap bagi pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) sampai freelancer, untuk memulai perjalanan kewirausahaan dan mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan berbagai produk yang terhubung.
Salah satu yang terbaru, yaitu layanan neobank untuk UKM hasil kolaborasi dengan Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) yang mengakomodasi NEO Account dan NEO Card, hingga akses untuk melakukan pinjaman dan meningkatkan produktivitas dalam berbisnis. Pengguna juga akan menemukan marketplace aplikasi terintegrasi seperti Software Akuntansi, POS, e-Commerce, HRMS untuk UKM, dan aplikasi Budgeting.
Semua inovasi ini akan melengkapi produk-produk utama KoinWorks, seperti penyediaan modal kerja, anjak piutang, EWA (Early Wage Access), dan pengelolaan dana, yang dirancang untuk membantu pemilik bisnis agar mampu berdiri sendiri dan membuat layanan keuangan dapat diakses, serta terjangkau bagi siapa saja.
"Pemberdayaan UKM telah menjadi visi kami sejak pertama didirikan dan KoinWorks hadir untuk mendemokratisasi akses keuangan, serta menyingkirkan mitos bahwa akses keuangan hanya untuk kelas pengusaha tertentu," jelasnya.
Ben melihat kucuran pendanaan Seri C yang diterima KoinWorks pun menjadi bagian dari penutup akhir 2021 yang baik, setelah selama pandemi Covid-19 peminat dan pengunduh aplikasi KoinWorks melonjak dengan semakin banyaknya pengguna yang mencari solusi finansial berbasis digital untuk sumber pendanaannya.
Hasilnya, KoinWorks berhasil melipatgandakan pengguna dalam 1 tahun menjadi 1,5 juta pengguna di seluruh Indonesia disaat pandemi Covid-19. Produk terbaru KoinWorks berupa layanan neobank juga telah mendatangkan lebih dari 100.000 UKM pelanggan pada daftar tunggu yang dibuka sejak April 2021, yang saat ini mulai bisa menikmati produk tersebut secara bertahap.
"KoinWorks telah membuktikan bahwa membuka pintu untuk akses modal dan menyediakan sarana edukasi membantu UKM dalam meningkatkan penjualan mereka. Selain itu, jika para UKM dapat memanfaatkan sepenuhnya semua solusi keuangan KoinWorks, potensi pertumbuhan UKM bisa jadi tidak terbatas," tutupnya.
Chairman dan Co-founder KoinWorks Willy Arifin menambahkan bahwa pihaknya akan memanfaatkan potensi Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dengan jumlah UKM mencapai lebih dari 62 juta.
Terlebih, Indonesia memiliki proyeksi nilai barang dagangan bruto sebesar US$70 miliar tahun ini, dan jumlah itu diperkirakan akan tumbuh lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025. Namun, akses ke layanan keuangan masih jadi kendala kedua yang paling sering dihadapi UKM ketika mencoba mengembangkan bisnis mereka di pasar negara berkembang.
"Kami paham dinamika layanan keuangan online dan ruang besar yang dimiliki oleh masa depan industri fintech dalam lanskap digital saat ini," ungkap Willy.
Adapun, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca merasa puas dapat ikut bersatu dengan tim KoinWorks yang memahami pentingnya setiap langkah dalam perjalanan kewirausahaan dan pertumbuhan UKM.
East Ventures bangga dapat mendukung KoinWorks dalam memperluas akses keuangan untuk lebih banyak lagi UKM di Indonesia, termasuk dalam mendukung inovasi terbaru platform lewat layanan neobank.
"Nantinya, kerja sama dengan BUMN untuk KoinWorks NEO juga akan semakin memperkuat solusi keuangan bagi para UKM. Upaya ini sejalan dengan target Presiden Indonesia Joko Widodo, yang disampaikan pada Kompas100 CEO Forum ke-12, yaitu memperkuat ekonomi digital bangsa dalam dua tahun melalui inklusi digital dan kolaborasi. Kami menantikan lebih banyak inovasi dari KoinWorks," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel