Bisnis.com, JAKARTA – Bank milik Wings Group, PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. (MASB) menyampaikan akan memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp3 triliun tahun ini, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12/2020 terkait kewajiban modal inti minimum Rp3 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/1/2022), bank dengan kode emiten MASB ini menyampaikan bahwa per 31 Desember 2021 telah memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp2 triliun pada 2021. Sementara itu, besarnya jumlah modal inti Bank Multiarta Sentosa per 31 Desember 2021 mencapai Rp2,70 triliun.
Adapun, rencana pemenuhan kewajiban modal inti Rp3 triliun dilakukan dengan dua cara. Pertama, MASB telah melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada Juni 2021.
Melalui cara tersebut, Bank Multiarta Sentosa berhasil mendapatkan dana sebesar Rp623 miliar. Sehingga, per 31 Desember 2021 modal inti MASB meningkat 6,21 persen dari posisi 30 Juni 2021 menjadi Rp2,70 triliun.
Kedua, Bank MAS akan melakukan penerbitan saham baru yang berasal dari hasil eksekusi waran dari para pemegang saham IPO sampai dengan 31 Desember 2022. Dengan demikian, modal inti perseroan akan menjadi sekitar Rp3,3 triliun.
“PT Bank Multiarta Sentosa Tbk, telah menyampaikan rencana pemenuhan kewajiban modal inti minimum tersebut pada saat lPO,” tulis Direksi dalam keterbukaan informasi, dikutip Bisnis pada Rabu (12/1/2022).
Lebih lanjut, Direksi menyampaikan bahwa perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan struktur pemegang saham baik pemegang saham pengendali dan ultimate beneficial owner.
“Pemenuhan modal inti minimum ini dapat meningkatkan kinerja usaha bank baik operasional dan keuangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kredit dan layanan perbankan,” terangnya.
Rencananya, dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk penyaluran kredit dan pengembangan layanan digital. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan usaha perseroan yang pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan usaha UMKM untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Selain itu, untuk mempertahankan modal inti minimum tersebut, laba yang berhasil diperoleh pada 2022 tidak dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham.
“Karena baru saja memenuhi kewajiban modal inti tersebut dan akan digunakan untuk memperkuat permodalan PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. ke depannya,” jelasnya.
Direksi menegaskan, sehubungan dengan telah ditetapkan harga eksekusi waran tersebut pada saat lPO, maka harga saham Bank MAS akan cukup baik dan marketable.
Hal ini seiring dengan perkembangan usaha Bank MAS ke depan, di mana akan memperluas struktur organisasi untuk mendukung layanan perbankan digital, serta memenuhi kebutuhan layanan perbankan kepada masyarakat dan mengembangkan ekosistem Wings Group, yakni dengan menambahkan Direktorat Layanan Digital Banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel