Vaksin Booster Dimulai Hari Ini, Pengusaha Bus Berharap Diprioritaskan

Bisnis.com,12 Jan 2022, 18:58 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). /Antara Foto-Fakhri Hermansyah-wsj

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan penumpang atau bus berharap diprioritaskan dalam program vaksinasi booster yang dimulai hari ini, Rabu (12/1/2022).

Hal itu diungkapkan oleh pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali. Menurutnya, para pekerja di sektor transportasi umum baik penumpang maupun barang menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19.

"Tentu kami berharap diutamakan. Karena kalau dibilang rentan, sektor transpor itu juga berisiko tinggi karena harus melayani masyarakat banyak. Apalagi bus yang berkapasitas puluhan orang dalam satu kendaraan," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (12/1/2022).

Namun begitu, dia berharap semua masyarakat terlepas dari profesi apapun agar mendapatkan akses yang sama mudahnya untuk mendapatkan vaksinasi booster tersebut.

Sebab, lanjut Anthony, hal itu juga akan berdampak positif bagi okupansi angkutan penumpang. Dia berharap pada 2022 ini tingkat keterisian bus bisa benar-benar menuju normal.

"Selain itu semoga di tahun ini sudah tidak ada lagi PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat]," ucap Anthony.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan vaksinasi booster atau dosis ketiga untuk masyarakat Indonesia diberikan gratis alias tanpa pungutan biaya.

"Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena sekali lagi keselamatan rakyat yang utama," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara seperti dikutip dari akun Youtube Setkab, Rabu (12/1/2022).

Menurut Jokowi, upaya ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat, mengingat virus Covid-19 yang terus bermutasi. Terkait pelaksanaan vaksinasi ini, pemerintah memberikan prioritas pada lansia dan kelompok rentan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini