Bisnis.com, JAKARTA - PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menyampaikan beberapa strategi untuk mempertahankan modal inti minimumnya.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021 atau per 30 September 2021, modal inti perseroan tercatat senilai Rp1,25 triliun. Melonjak jika dibandingkan dengan modal inti pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp290,88 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (13/1/2022), Allo Bank menyampaikan strategi yang akan dilakukan untuk mempertahankan modal inti minimum.
"[Yaitu] Dengan mempertahankan profitabilitas yang dilakukan melalui pertumbuhan secara organik," tulis manajemen BBHI.
Beberapa upaya untuk mempertahankan profitabilitas melalui pertumbuhan secara organik, yaitu pertama, mempertahankan atau meningkatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII).
Kedua, menjaga kualitas aktiva produktif, lalu ketiga, mempertahankan atau meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI). Keempat, yaitu menjaga atau meningkatkan efisiensi biaya-biaya operasional.
Saat ini, Allo Bank juga sedang proses rights issue untuk meningkatkan modal inti menjadi Rp6 triliun. Aksi penambahan modal ini sejalan dengan POJK No.12/2020 yang mewajibkan minimum modal bank Rp3 triliun pada Desember 2022.
Dalam PUT III, BBHI menawarkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp478 per saham. Dengan demikian, dana yang dibidik senilai Rp4,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel