Bisnis.com, JAKARTA — Keluarga William Soeryadjaya terpaksa harus melepas 100 juta lembar saham PT Astra International Tbk. (ASII) kepada Prajogo Pangestu cs demi memenuhi kewajiban Bank Summa yang mencapai Rp1,51 triliun pada November 1992.
Sayangnya, keputusan William Soeryadjaya atau Om Willem untuk melepas Astra International, perusahaan yang dibesarkan sejak 20 Februari 1957, itu tetap tak mampu menyelamatkan Bank Summa yang akhirnya divonis mati oleh Bank Indonesia pada Senin (14/12/1992).
Bank Indonesia terpaksa menyuntik mati Bank Summa karena utang bank, yang didirikan oleh Edward Seky Soeryadjaya, anak sulung Om Willem, itu terus menggunung, di mana menjelang akhir November 1992 sudah mencapai total Rp1,51 triliun.