Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan hunian khususnya untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sayangnya, upaya tersebut masih dibayangi sejumlah kendala.
Salah satu upaya pemerintah untuk menggenjot pemenuhan hunian adalah bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Progra, yang semula dikelola Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) resmi beralih ke BP Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada akhir tahun lalu.
Sepanjang 2011, penyaluran dana FLPP ditutup dengan angka tertinggi sejak dimulainya penyaluran pada 2010, yakni sebanyak 178.728 unit dengan nilai Rp19,57 triliun. Pada tahun ini, Kementerian PUPR menargetkan KPR FLPP dapat membiayai sebanyak 200.000 rumah dengan anggaran sebesar Rp23 triliun.