Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah, khususnya dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dengan memperoleh kuota penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR senilai Rp40 triliun tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menyatakan bahwa kuota KUR tersebut mengalami kenaikan dari Rp35 triliun di 2021 lalu.
“Dalam mendorong penyaluran KUR di tahun 2022, Bank Mandiri akan terus menyasar pelaku UMKM dari berbagai sektor yang telah memenuhi persyaratan seperti ditetapkan oleh pemerintah,” kata Rudi kepada Bisnis, Senin (17/1/2022).
Bank Mandiri mencatat, per 31 Desember 2021, penyaluran KUR didominasi ke sektor produksi dengan komposisi sekitar 58,46 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri.
Adapun per 31 Desember 2021, penyaluran KUR Bank Mandiri telah mencapai Rp35 triliun kepada 371.182 debitur. Rudi menyampaikan, penyaluran KUR ini didominasi oleh penerima dari sektor produksi.
“Realisasi penyaluran KUR tersebut sesuai dengan target penyaluran Bank Mandiri yang ditetapkan oleh pemerintah di tahun 2021 sebesar Rp35 triliun,” ucapnya.
Rudi menerangkan, para pelaku UMKM yang telah memenuhi persyaratan berhak mengajukan KUR di Bank Mandiri, termasuk debitur KUR yang telah melunasi pinjaman KUR sebelumnya.
Jika menilik publikasi laporan keuangan kuartal III/2021, laju kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh sebesar 16,93 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.021,6 triliun. Sementara itu, rasio CASA Bank Mandiri (bank only) juga meningkat sebesar 7,15 persen yoy, yakni di level 74,57 persen.
Pertumbuhan DPK utamanya disumbang dari sisi dana murah atau current account and saving account (CASA) yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (ytd) Bank Mandiri (bank only) di angka 1,62 persen.
Sedangkan, pertumbuhan CASA dan penyaluran kredit yang positif sampai dengan tahun berjalan 30 September 2021 menghasilkan peningkatan aset perseroan secara konsolidasi yang mencapai Rp1.637,95 triliun, meningkat 16,44 persen secara yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel