Belum Kantongi Pernyataan Efektif Rights Issue, Begini Kata Bos BACA

Bisnis.com,17 Jan 2022, 15:45 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Bank Capital/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) saat ini masih menanti pernyataan efektif dari regulator terkait dengan langkah penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam prospektus yang disampaikan akhir September 2021, Bank Capital menyebut akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 miliar lembar. Rencana rights issue telah disetujui dalam RUPSLB yang digelar pada 25 Agustus 2021. Kemudian, perseroan menjadwalkan dapat mengantongi pernyataan efektif rights issue pada 11 Oktober 2021.

Direktur Utama Bank Capital, Wahyu Dwi Aji, ketika dihubungi Bisnis, mengatakan telah menyampaikan seluruh kelengkapan pendaftaran rights issue kepada regulator. Dia belum dapat mengungkapkan perkiraan kapan tanggal pernyataan efektif dari regulator bisa diperoleh. 

“Pasti keluar semua tergantung dari persetujuan OJK Pasar Modal, mohon bantuan doanya karena seluruh kelengkapan telah disampaikan. Kami mengikuti ketentuan yang ada saja mengingat banyak bank yang mengajukan bersamaan karena ketentuan POJK modal minimum Rp2 triliun tahun 2021,” ujarnya pada akhir pekan kemarin, Jumat (14/1/2022).

Wahyu menyebut bahwa Bank Capital telah memenuhi ketentuan modal Rp2 triliun sampai dengan akhir 2021. Hal itu karena OJK telah menyetujui perseroan untuk menyetor kekurangan sebesar Rp300 miliar.

"BCI sampai dengan 2021 telah memenuhi ketentuan modal Rp 2 triliun karena OJK Pengawas Bank telah menyetujui untuk Bank menyetor kekurangan sebesar Rp300 miliar," imbuhnya. 

Dalam prospektus tersebut disebutkan, dua pemegang saham mayoritas BACA, PT Inigo Global Capital (14,71 persen) dan PT Delta Indo Swakarsa (13,96 persen), telah menyatakan komitmen untuk menyerap saham rights issue kendati harga pelaksanaan belum ditetapkan.

Nantinya, dana yang diperoleh dalam rangka HMETD setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang menjadi kewajiban, akan digunakan untuk modal kerja.

Di tengah rencana rights issue, Bank Capital melaporkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal III/2021. BACA membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp20,95 miliar per September 2021, turun 65 persen secara tahunan (yoy) dari Rp60,46 miliar.

Penurunan laba diakibatkan oleh penyusutan pendapatan bunga sebesar 43 persen yoy atau Rp658,4 miliar. Sebaliknya, beban bunga naik 33 persen yoy menjadi Rp1,03 triliun. Alhasil, Bank Capital membukukan beban bunga bersih sebesar Rp379,08 miliar, dari periode yang sama tahun lalu mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp381,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini