Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) berencana melakukan penambahan modal melalui rights issue pada tahun ini.
Rencana tersebut dinilai vital dalam mendukung industri perumahan atau properti yang menjadi salah satu lokomotif ekonomi selama pandemi Covid-19. Selain itu, penambahan modal BTN juga dibutuhkan dalam mendukung Program Pembangunan Satu Juta Rumah dari pemerintah.
Dalam aksi tersebut, pemerintah pun akan ikut serta dalam rights issue melalui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp2 triliun. Melalui PMN tersebut, maka kepemilikan pemerintah di BTN akan terjaga di angka 60 persen.
Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza meminta rights issue BTN segera dilaksanakan. Hal ini untuk memberikan kejelasan bagi BTN dalam membuat perencanaan bisnisnya ke depan.
“Terkait dengan BNI dan BTN masih on schedule. Itu tidak ada masalah. Justru yang kita minta supaya terus dijalankan dengan agenda yang pasti dan time line yang jelas,” ujar Faisol.
Selain itu, menurut Faisol, dukungan modal ini dibutuhkan dalam mendukung program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah. BTN pun telah merencanakan penyaluran KPR untuk lebih dari satu juta rumah pada periode 2022 hingga 2025.
“BTN memang membutuhkan PMN itu supaya saham pemerintah tetap terjaga dengan baik dan mau nggak mau karena ini memang bank yang ditugaskan untuk pengadaan perumahan rakyat, jadi kita harus dukung optimal,” ujarnya.
Adapun, tercatat hingga September 2021, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTN tercatat 17,97 persen, dan mengalami tren penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. CAR BTN tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri bank yang berada pada level 25,24 persen.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, PT Bangunan Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan melakukan penambahan modal dengan skema rights issue pada tahun ini.
Erick menuturkan bahwa rights issue ini merupakan bagian dari meningkatkan permodalan BUMN tanpa penyertaan modal dari negara atau PMN. Khusus untuk BBTN, penguatan modal tersebut diharapkan mampu menopang pembiayaan rumah bagi masyarakat.
“Ini halnya kenapa kami coba rights issue agar ada permodalan lebih baik untuk BBTN. BBTN fokus pelayanan pembiayaan kepemilikan rumah untuk masyarakat Indonesia dan melakukan rights issue untuk memperkuat modal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel