Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat total penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR sebesar Rp206 miliar sepanjang tahun 2021. Penyaluran KUR ini meningkat 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menuturkan KUR BCA hadir untuk debitur individu atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
Menurut Hera, sepanjang tahun 2021, sektor yang mendominasi penyaluran KUR adalah perdagangan dan jasa, perkebunan dan pertanian, serta industri pengolahan.
“Pada tahun 2022, kami berharap dapat meningkatkan penyaluran KUR,” ujar Hera saat dihubungi Bisnis, Senin (17/1/2022).
BCA memberikan suku bunga sebesar 6 persen per tahun tanpa biaya provisi dan administrasi dengan pengajuan pinjaman dengan limit yang beragam, mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta. Selain itu, BCA memudahkan para debitur untuk melakukan pengajuan dan pembayaran cicilan KUR BCA.
Dilansir dari laman resmi BCA, Selasa (18/1/2022), BCA menawarkan 4 jenis KUR, yakni KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Khusus. Untuk KUR Super Mikro dan KUR Mikro, baik kredit modal kerja (KMK) maupun kredit investasi (KI) masing-masing diberikan 3 tahun dan 5 tahun. Keduanya tidak dikenakan biaya appraisal dan pengikatan agunan notariil.
Untuk pinjaman KUR Mikro limit pinjaman mulai dari di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta. Sedangkan, KUR Kecil diberikan limit pinjaman mulai dari di atas Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta.
Sementara untuk KUR Kecil dan KUR Khusus, keduanya diberikan KMK 4 tahun dan KI 5 tahun. Untuk biaya appraisal dan pengikatan agunan notariil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“BCA terus memperkuat campaign terkait produk KUR, sosialisasi dan pendampingan ke kantor cabang, serta terus melakukan kerja sama channeling,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel