Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit baru perbankan pada Desember 2021 terindikasi melambat dibandingkan dengan periode pada November 2021.
Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan, saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Desember 2021 tercatat sebesar 64,9 persen, lebih rendah dibandingkan dengan SBT November 2021 sebesar 81,7 persen.
“Berdasarkan kelompok bank, perlambatan pertumbuhan kredit baru pada Desember 2021 terindikasi terjadi pada kategori bank umum dan BPD [Bank Pembangunan Daerah],” tulis BI dalam laporannya, Selasa (18/1/2022).
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru melambat pada jenis kredit investasi dan kredit modal kerja.
Sementara, penyaluran kredit baru untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumsi diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada Desember 2021.
Adapun berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada periode tersebut diprioritaskan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh industri pengolahan, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
BI menjelaskan, faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada Desember 2021 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
Kebijakan penyaluran kredit (lending standard) diperkirakan lebih ketat pada Desember 2021, terindikasi dari SBT perubahan lending standard Desember 2021 sebesar 4 persen, lebih tinggi dari 1,6 persen pada periode sebelumnya.
Pada Januari 2022, penyaluran kredit baru diperkirakan melambat, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Januari 2022 sebesar 26,3 persen.
Perlambatan diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis penggunaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel