Sentimen The Fed Jadi Katalis Negatif, Ethereum, Bitcoin, dkk. Melemah Sore Ini

Bisnis.com,19 Jan 2022, 18:40 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Mata uang crypto Ethereum Emas pada dolar AS/ANTARA-Shutterstock/pri.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa kripto pada perdagangan sore ini, Rabu (19/1/2022) kembali melemah. Sejumlah mata uang kripto andalan terkoreksi.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan Bitcoin, Ethereum dan Kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya terkoreksi dalam perdagangan hari ini, Rabu (19/1/2022).

"Hal ini karena selera risiko investor masih cenderung rendah karena masih adanya katalis negatif di pasar keuangan global. Investor masih cenderung mencerna katalis dari potensi pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS atau Federal Reserve," urainya, Rabu (19/1/2022).

Menurutnya, masih cenderung lesunya pasar kripto hari ini terjadi setelah yield obligasi pemerintah AS (Treasury) kembali melonjak. Yield Treasury bertenor 10 tahun naik ke kisaran level 1,8 persen.

Melonjaknya yield Treasury membuat investor kembali melepas saham-saham teknologi di AS dan turut menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto.

Selain itu, investor fokus pada pertemuan Federal Reserve AS pekan depan, yang kemungkinan akan memberi sinyal The Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun.

Fed Fund berjangka telah sepenuhnya memperhitungkan pengetatan Maret dan empat kenaikan suku bunga pada 2022.

Ketika investor bersiap untuk kemungkinan Fed menjadi lebih hawkish dari yang diharapkan, imbal hasil Treasury melonjak, dengan imbal hasil dua tahun melampaui 1 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020.

Dalam perdagangan sore ini, harga Ethereum berdasarkan data coinmarketcap.com pada pukul 18.38 WIB terpantau melemah 4,41 persen ke harga US$3.108,85 dengan volume transaksi sebesar US$14,27 miliar dengan kapitalisasi pasar US$370,88 miliar.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, Ethereum kemungkinan  dibuka fluktuatif namun  melemah di kisaran  US$2.950,5 -- US$3.180,7," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini