Ini Kata Ekonom Soal Prospek Bisnis NFT di Indonesia

Bisnis.com,21 Jan 2022, 18:15 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Ilustrasi NFT/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Center of Reform on Economics atau Core Indonesia menilai bahwa non fungible token atau NFT akan terus berkembang karena terkoneksi dengan berbagai aset digital tanpa mengenal batas. Pemerintah harus adaptif terhadap kondisi itu.

Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa menjelaskan bahwa studi literatur tekait NFT dan produk sejenisnya, terutama studi kasus negara berkembang masih sangat terbatas. Meskipun begitu, menurutnya, NFT memiliki potensi besar untuk berkembang.

Menurutnya, simpulan umum dari beberapa studi adalah NFT dan produk sejenisnya menawarkan konektivitas dengan jaringan produk sejenis hampir di seluruh dunia. Artinya pemain atau investor NFT menikmati aset yang borderless.

“Ke depan, saya kira produk sejenis NFT akan semakin menjamur di Indonesia seiring dengan proyeksi yang menyebutukan Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan perkembangan ekonomi digital tercepat di Asia,” ujar Yusuf, Jumat (21/1/2022).

Dia menilai bahwa Perkembangan NFT dan produk sejenisnya seharusnya mendorong stakeholder, terutama pemerintah untuk melakukan penyesuaian. Masih banyak regulasi yang belum menaungi perkembangan NFT dan beragam aset digital.

Misalnya, Yusuf menyoroti aspek perpajakan yang belum jelas. Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan instrumen penarikan pajak dari NFT dan produk sejenis.

Pemerintah perlu mendorong framework kebijakan pajak yang pas bagi NFT dan produk sejenisnya. Tantangannya, nilai aset digital itu berpotensi berubah sewaktu-waktu dan sangat cepat.

“Apalagi jika dalam instrumen mata uang digital tidak terdokumentasi secara lengkap/atau bisa diakses sewaktu-waktu,” ujarnya.

Yusuf pun menilai bahwa dengan adanya Ghozali Everyday, yang tiba-tiba memperoleh keuntungan sangat besar dari NFT, masyarakat akan banyak mencari tahu atau bahkan mencoba peruntungan di aset tersebut.

“Sehingga hal ini menurut saya perlu diantisipasi mengingat literasi keuangan masyarakat di Indonesia belum cukup tinggi untuk kemudian mengerti beragam produk keuangan yang serupa NFT. Makanya sosialisasi mengenai produk NFT perlu dilakukan oleh stakeholder terkait,” ujarnya.

Yusuf mewanti-wanti agar jangan sampai masyarakat hanya melihat keuntungan kemudian ikut bermain, tetapi tidak paham sepenuhnya cara main dan risiko yang berpotensi muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini