Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memasang target pertumbuhan kredit berada di kisaran 6-8 persen pada 2022.
Target tersebut tidak berubah meski Bank Indonesia mengumumkan kenaikan giro wajib minimum (GWM) untuk perbankan yang berlaku mulai 1 Maret 2022.
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan menilai likuiditas di pasar masih cukup bagus, sehingga tidak akan mengancam pertumbuhan kredit dari perbankan. Adapun pada 2022, perseroan memperkirakan pertumbuhan kredit berada di kisaran 6 – 8 persen.
"Saya rasa likuiditas di pasar masih cukup bagus jadi harusnya tidak mengancam pertumbuhan kredit," terangnya, Jumat (21/1/2022).
Target pertumbuhan kredit CIMB Niaga berada di kisaran proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit diproyeksi akan menyentuh angka 7,5 pesen plus minus satu persen pada 2022.
Proyeksi tersebut sangat bergantung dari mobilitas masyarakat. Menurutnya, jika mobilitas lebih leluasa, ruang untuk belanja masyarakat akan meningkat dan secara simultan mampu mengerek kredit bank.
“Proyeksi pertumbuhan kredit 7,5 persen itu dengan asumsi kita bisa mengontrol Covid-19,” ujar Wimboh dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 di Senayan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Dia menyatakan bahwa ke depan masih banyak yang perlu dilakukan untuk menjaga percepatan pemulihan kredit dalam skema restrukturisasi kredit Covid-19 yang diperpanjang hingga 2023. Selain itu, penyebaran varian baru Omicron juga dinilai menjadi tantangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel