Menkeu AS Sebut Prospek Ekonomi Cerah di Tengah Inflasi yang Memanas

Bisnis.com,22 Jan 2022, 17:20 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Menteri Keuangan perempuan pertama di Amerika Serikat Janet Yellen/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengungkapkan prospek cerah untuk ekonomi AS seiring dengan inflasi yang memudar yang disertai pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, bertolak belakang dengan sentimen yang beredar.

Dilansir Bloomberg pada Jumat (21/1/2022), kendati kenaikan harga masih menjadi kekhawatiran para pemegang kebijakan di AS, penting untuk dicatat bahwa para ekonom berpikir bahwa inflasi akan berkurang secara substansial tahun 2023.

Hal itu disampaikan dalam pidato melalui video dalam Agenda Virtual Davos World Economic Forum (WEF). Menurutnya, pasar tenaga kerja justru sangat kuat dan memperkirakan pertumbuhan mencapai 3,3 persen pada tahun ini.

"Sebuah pencapaian ekonomi dan kebijakan yang menakjubkan," katanya.

Pernyataan Yellen sangat kontras dengan sentimen publik yang meluas di AS di mana perekonomian sedang berada di jalur yang salah di tengah kekhawatiran inflasi yang tinggi akan terus mengikis daya beli rumah tangga.

Seperti diberitakan sebelumnya, indeks harga konsumen tembus 7 persen pada 2021, rekor tertinggi sejak 1982. Hal ini dipicu oleh gangguan rantai pasok yang berhubungan dengan pandemi dan stimulus dari pemerintah untuk membantu rumah tangga dan unit bisnis yang kesulitan ekonomi.

Sementara itu, kepercayaan publik terhadap Presiden Joe Biden terus merosot, terbukti dari jajak pendapat CBS News yang baru-baru ini menunjukkan peringkatnya untuk menangani ekonomi berada di 38 persen, dengan dua pertiga orang Amerika berpikir presiden tidak cukup fokus pada beban inflasi.

Sementara itu, indeks sentimen konsumen University of Michigan pada November mencapai level terendah dalam hampir satu dekade.

"Kami memiliki jalan yang jelas ke depan dengan paket infrastruktur yang baru saja disahkan dan rencana Build Back Better yang diusulkan. Bersama-sama kebijakan ini akan mendorong ekspansi sisi pasokan modern yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang,” katanya, mengacu pada rencana belanja 10 tahun yang sekarang tertahan di Senat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini