Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berencana mengambil alih sebanyak 63,92 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor dalam PT Bank Mayora.
Hal tersebut terungkap dalam ringkasan rancangan pengambilalihan yang dirilis melalui Harian Bisnis Indonesia edisi Sabtu (22/1/2022).
Dalam ringkasan tersebut, tertulis BNI berencana mengambilalih Bank Mayora melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 1.029.151.550 saham baru yang mewakili 54,90 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora, serta pengambilalihan 169.078.288 saham yang telah ada dari IFC.
"Yang akan mengakibatkan BNI memegang 1.198.229.838 saham yang mewakili 63,92 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora," demikian pengumuman yang dirilis.
BNI berencana mengambilalih Bank Mayora untuk mendukung transaksi digital masyarakat dan juga sejalan dengan transformasi perseroan untuk membentuk suatu bank digital melalui strategi anorganik, yaitu pengambilalihan Bank Mayora, yang selanjutnya akan ditranformasikan menjadi bank digital.
"Bank Mayora akan menghadirkan solusi digital berbasis ekosistem, khususnya untuk membantu UKM dalam mengakomodir kebutuhan layanan perbankan dan bisnis UKM."
Nantinya, usai aksi pengambilalihan rampung, susunan pemegang saham Bank Mayora akan terdiri dari PT Mayora Inti Utama sebesar 36,08 persen dan BNI sebesar 63,92 persen.
Rancangan pengambilalihan ini telah ditandatangani pada 12 Januari 2022 oleh direksi BNI dan Bank Mayora dan telah mendapat persetujuan dari masing-masing dewan komisaris. Namun, rancangan ini belum memperoleh persetujuan RUPS BNI dan Bank Mayora.
Adapun, pengambilalihan Bank Mayora oleh BNI akan didanai melalui pendanaan informal BNI dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan (retained earnings) atau kekayaan BNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel