Harga Batu Bara Tembus US$220, Saham INDY, ADMR, hingga BYAN Memanas

Bisnis.com,24 Jan 2022, 20:12 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA - Memanasnya harga batu bara global mendorong sejumlah saham emiten batu bara pada awal pekan ini.

Harga batu bara Newcastle kontrak Februari ditutup menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (24/1/2022). Harga batu bara terpantau meningkat 2,35 persen menembus US$220 per ton.

Peningkatan harga batu bara ini turut mendongkrak kenaikan harga saham emiten-emiten tambang di Bursa Efek Indonesia. Harga saham sejumlah emiten tambang tercatat melesat di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,06 persen ke level 6.655.

Tercatat, saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) menguat paling tinggi di antara emiten tambang batu bara lainnya pada penutupan perdagangan Senin (24/1/2022). Saham INDY naik 395 poin atau 24,92 persen ke level Rp1.980 per saham.

Kenaikan saham INDY disusul oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID). Saham DOID tercatat naik 36 poin atau 15 persen ke level Rp276 per saham.

Selain itu, ada tiga saham emiten batu bara lagi yang menguat. Ketiga saham tersebut di antaranya PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), dan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang masing-masing menguat 8,96 persen, 6,60 persen, dan 3,47 persen.

Adapun kenaikan saham emiten-emiten tambang batu bara ini turut mengerek IDXEnergy ke zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. IDXEnergy tercatat menguat 8,61 poin atau 0,68 persen.

Selama year-to-date (YTD), IDXEnergy tercatat telah menguat 11,80 persen. Peningkatan tersebut membuat IDXEnergy menjadi indeks sektoral dengan penguatan paling tinggi sejak awal tahun hingga hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini