Berhasil Tumbuh 5,9 Persen, Konsumsi Semen 2021 Masih Belum Pulih

Bisnis.com,24 Jan 2022, 11:56 WIB
Penulis: Reni Lestari
Aktivitas pekerja Semen Indonesia di Packing Plant Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11/12/2018)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi semen dalam negeri pada 2021 tercatat tumbuh 5,9 persen. Meski begitu, konsumsi semen pada tahun lalu disebut belum pulih ke capaian sebelum pandemi Covid-19.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen domestik pada tahun lalu mencapai 66,21 juta ton, naik dari 2020 yang sebesar 62,51 juta ton. Adapun, angka konsumsi 2021 masih di bawah capaian 2019 sebesar 69,99 juta ton.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan, peningkatan konsumsi pada 2021 terjadi hampir di seluruh wilayah dengan kenaikan terbesar di Pulau Jawa sebesar 5,5 persen, dan kontribusi sekitar 55 persen dari total serapan nasional.

Kemudian disusul konsumsi di Sulawesi yang naik 20 persen, Kalimantan 7,2 persen, serta Maluku dan Papua 4 persen. Sementara itu, konsumsi di Sumatera hanya naik 2,5 persen dan Nusa Tenggara 0,8 persen, karena pariwisata terganggu pandemi Covid-19.

“Di Jawa, properti mulai bergerak kembali, dan untuk Sulawesi meningkatnya konsumsi semen akibat mulai dijalankan kembali proyek strategis smelter di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, serta jalan Trans-Sulawesi, dan lain-lain,” kata Widodo kepada Bisnis, Senin (24/1/2022).

Adapun, kenaikan konsumsi semen dalam negeri didominasi oleh meningkatnya serapan ke sektor properti sebesar 10,2 persen, sedangkan infrastruktur hanya sebesar 2,75 persen.

Meski konsumsi sepanjang tahun lalu menunjukkan pertumbuhan, ASI juga mencatat realisasi penjualan pada Desember 2021 hanya tumbuh 0,7 persen, karena terkendala banjir dan gunung meletus, serta kegiatan Natal dan Tahun Baru.

Penjualan di Pulau Jawa pada bulan lalu bahkan terkoreksi 1,7 persen, sedangkan Sumatera yang memiliki kontribusi 25 persen terhadap konsumsi nasional juga stagnan pada Desember 2021.

Wilayah yang bulan lalu mengalami kenaikan konsumsi, yakni Kalimantan 2,5 persen, Sulawesi 8,8 persen, Nusa Tenggara 9,9 persen, dan Indonesia Timur tumbuh 2,5 persen.

“Melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup menjanjikan, maka untuk 2022 diperkirakan kenaikan konsumsi semen dalam negeri berkisar 5 persen,” kata Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini