Duh, 85 Juta Pekerjaan Lama Bakal Hilang! Ini Pesan Menkominfo

Bisnis.com,24 Jan 2022, 12:03 WIB
Penulis: MG Noviarizal Fernandez
Ilustrasi proses wawancara kerja dengan menyertakan surat lamaran kerja dan CV/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mendorong masyarakat terus meningkatkan kualitas diri seiring proyeksi 85 juta pekerjaan lama yang mungkin hilang digantikan dengan pekerjaan baru yang muncul.

“Diproyeksikan akan terdapat 85 juta pekerjaan lama yang mungkin hilang dan 97 juta pekerjaan baru yang mungkin muncul, ini akibat pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma. Hal tersebut menuntut peningkatan keterampilan bidang digital dan soft skills,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Senin (24/1/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan dari The Future of Jobs dari World Economic Forum, pada  2025 akan terdapat 43 persen pelaku industri yang melakukan reduksi atau pengurangan jumlah tenaga kerja sebagai konsekuensi dari penerapan integrasi teknologi.

Menurut Menteri Johnny, peningkatan keterampilan digital dan soft skills selaras dengan perkembangan teknologi untuk tenaga kerja khususnya generasi muda Indonesia dapat dilakukan melalui upskilling dan reskilling.

“Adapun jenis pekerjaan baru yang muncul dan semakin meningkat permintaan di antaranya data analyst dan scientist, big data specialist, artificial intelligence and machine learning specialist, digital marketing and strategy specialist,” jelasnya.

Dia menuturkan ada pula beberapa jenis pekerjaan lain yang akan berkembang seperti teknisi energi baru terbarukan, spesialis proses automatisasi, dan lain sebagainya.

Johnny menegaskan pemerintah akan terus mendorong sektor privat atau perusahaan swasta di Indonesia dari berbagai bidang untuk pemenuhan kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan. Menurutnya, Pemerintah memiliki fokus pembangunan di lima poin penting, salah satunya pembangunan sumberdaya manusia.

“Di samping pembangunan sumberdaya manusia, Pemerintah juga mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan APBN yang fokus terlepas dari Covid-19 saat ini,” jelasnya.

Johnny menyatakan di tengah tuntutan terhadap peningkatan kualitas SDM dan manajemen talenta, fokus pembangunan SDM juga diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki SDM yang kuat dan hebat.

“Secara spesifik, dalam meningkatkan SDM unggul, pemerintah terus memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain melalui perluasan program beasiswa, adopsi teknologi informasi dan komunikasi, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi setingkat kelas dunia, serta pengembangan riset dan inovasi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini