Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) berencana kembali melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT VI) atau rights issue pada tahun ini.
Dalam aksi korporasi itu, Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menuturkan, BBYB membidik perolehan dana segar senilai Rp5 triliun.
“Kami dalam waktu dekat akan melakukan rights issue sebesar Rp5 triliun, jadi double dari yang kami lakukan di tahun lalu,” ujar Tjandra dalam webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (22/1/2022).
Aksi penambahan modal oleh emiten bank BBYB tersebut akan dilaksanakan pada kuartal II/2022, yang semula direncanakan akan digelar pada kuartal I/2022.
“Rencananya kami lakukan di kuartal pertama, tapi karena satu dan lain hal kami mundurkan di awal kuartal II, kemungkinan antara April atau Mei,” jelasnya.
Dalam aksi tersebut, Tjandra menyebutkan terdapat sejumlah investor atau pemegang saham pengendali BBYB yang berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam right issue perseroan.
“Salah satu pemegang saham kami adalah Provident Growth. Provident juga sedikit banyak bersama Akulaku dan Gozco, dan memang ada investor-investor existing itu mereka komit untuk ikut lagi rights issue ini,” ucapnya.
Sebagai gambaran, Provident memiliki porsi kecil (di bawah 5 persen) kepemilikan di BBYB melalui beberapa entitas. Di antaranya adalah Provident Growth Fund II GP Ltd yang memegang kepemilikan 71,81 juta lembar (0,96 persen), dan Provident Advisor Ltd sebanyak 40,71 juta lembar (0,54 persen) per akhir November 2021.
“Apakah akan memperbesar kapasitasnya, terutama yang bisa dibilang pemain-pemain baru? Yes, possibility itu sangat besar sekali,” tuturnya.
Namun, Tjandra tak mengungkapkan siapa investor strategis yang akan berpartisipasi dalam perhelatan rights issue BBYB pada kuartal II tahun ini.
“Sorry, saya belum bisa share dulu di sini karena ini masih Januari, masih terlalu awal untuk saya announce,” sambungnya.
Sebelumnya, BBYB telah merampungkan rights issue kelima atau PUT V senilai Rp2,5 triliun. Tjandra menyatakan, perseroan mengalami oversubscribed 400 – 500 persen.
“Terus terang masih banyak yang queuing yang mau beli saham kami, terpaksa belum bisa join. itulah kenapa sebetulnya untuk next rights issue ini very good opportunity,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel