Harga Bitcoin dan Ethereum Masih Melorot Sore Ini, Simak Penyebabnya

Bisnis.com,24 Jan 2022, 16:16 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Ilustrasi token aset mata uang kripto/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin, Ethereum dan aset kripto berkapitalisasi pasar utama lainnya menutup perdagangan sesi Asia dengan melemah pada hari ini, Senin (24/1/2022) karena menanti keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan adanya kekhawatiran akan inflasi dan antisipasi laju kenaikan suku bunga yang agresif dari The Fed AS menyebabkan aset berisiko mengalami pelemahan termasuk kripto.

“Ekspektasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya telah mendorong kenaikan imbal hasil dan dolar awal pekan ini, dan indeks dolar AS ditetapkan untuk persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (24/1/2022).

Mengutip Coinmarketcap.com, Senin (24/1/2022) pukul 15.40, Bitcoin (BTC) terpantau melemah 1,56 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$35.163,95 per keping. Kemudian, Ethereum (ETH) terkoreksi 3,83 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$2.405,83 per keping.

Ibrahim menyampaikan Kepala Strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets, Toronto mengatakan bahwa pasar investasi akan agak tenang sampai The Fed merilis pernyataannya pada Rabu mendatang, setelah pertemuan.

Dalam sebuah catatan penelitian pada Jumat (21/1/2022), analis pasar senior untuk Amerika di OANDA Edward Moya mengatakan Bitcoin jatuh karena pedagang kripto mengurangi portofolio risiko setelah 'pertumpahan darah' di saham dan juga jelang pertemuan The Fed pekan ini.

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim memperkirakan aset Ethereum pada perdagangan besok, Selasa (25/1/2022), kembali ditutup melemah.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, Etherium kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran US$2.720,50 - US$2.990,50,” tulis Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini