Bandara Halim Tutup, Bandara Kertajati Siap Tampung Kargo dan Charter

Bisnis.com,24 Jan 2022, 13:12 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Petugas melakukan rutinitas pemeriksaan di selasar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati menyiapkan diri untuk menampung penempatan pesawat kargo dan penerbangan charter apabila revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma telah dimulai.

VP of Commercial & Technical BIJB Ari Widodo menuturkan segala bentuk persiapan baik dari sisi peralatan, fasilitas, dan operasional di bandara Kertajati mumpuni untuk kebutuhan kargo dan charter.

Dia menuturkan sejak kabar pengalihan layanan dari bandara HLP mencuat, sejumlah operator kargo juga telah menyampaikan rencananya untuk beroperasi di KJT. Meski memang belum ditindaklanjuti oleh para operator.

"Kami memang berharap kargo dan charter dipindahkan ke Kertajati. Karena BIJB sudah punya fasilitas dan alat yang lengkap dan siap digunakan," ujarnya, Senin (24/1/2022).

Secara jangka panjang, BIJB sebagai pengelola bandara Kertajati juga telah menyusun konsep sebagai hub e-commerce. Lewat konsep tersebut, terdapat potensi kargo sebesar 500.000 ton per tahun.

"Perlahan-lahan kami ke arah situ, termasuk gudang. Kalau saat ini sudah ada gudang juga tapi kapasitasnya baru ratusan ton per hari. Kami akan persiapkan gudang yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Dengan demikian, dia mengharapkan pelaku e-commerce di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang selama ini melalui bandara Soekarno-Hatta bisa atau HLP juga bisa memiliki gudang di Bandara Kertajati.

Seperti diketahui, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan bahwa Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara mulai 26 Januari 2022 dalam rangka revitalisasi sesuai Perpres No. 9/2022.

Awaluddin menyebutkan bahwa Bandara Kertajati (Majalengka) dipersiapkan mendukung perpindahan penempatan pesawat kargo, penempatan pesawat RON (Remain Over Night), penerbangan charter, serta kegiatan Touch and Go Military.

Dia lantas memerinci dari sebanyak 21 operator tersebut terdapat sebanyak dua maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal, dua maskapai kargo, dengan jumlah total 67 unit pesawat, ditambah 12 unit pesawat militer yang akan berpindah operasional dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini