Awasi Portofolio MV Pelat Merah! Unicorn Baru Indonesia Bakal Lahir dari Sana

Bisnis.com,25 Jan 2022, 15:19 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Inisiatif Merah Putih Fund (MPF) besutan lima modal ventura (MV) terafiliasi empat BUMN bakal mendorong salah satu perusahaan rintisan (startup) dalam portofolio mereka menjadi unicorn.

Sebagai informasi, lima MV besutan perusahaan merah tersebut antara lain Grup Telkom beserta Telkomsel lewat MDI Ventures & Telkomsel Mitra Inovasi, Bank Mandiri lewat Mandiri Capital Indonesia, Bank Rakyat Indonesia lewat BRI Ventures, dan modal ventura anyar besutan Bank Negara Indonesia (BNI).

Aldi Adrian Hartanto, Vice President of Investments MDI Ventures membenarkan bahwa ada pertimbangan dana kelolaan MPF dalam waktu dekat akan fokus diguyurkan ke startup lokal dalam portofolio eksisting yang telah memasuki tahap soonicorn alias bervaluasi centaur.

"MPF bakal fokus ke portofolio exsisting para anggota, karena setidaknya salah satu dari kami sudah punya pengalaman kerja sama dengan startup terkait. Jadi kami sudah tahu dalam-dalamnya startup tersebut bagaimana, sehingga due diligence kami tidak terlalu robust, dan decision making lebih cepat," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (25/1/2022).

Aldi memberikan bocoran bahwa salah satu dari beberapa startup sektor finansial alias fintech tengah menjadi incaran untuk menjadi kandidat unicorn. Pasalnya, sudah ada beberapa platform fintech dalam portofolio yang terbilang siap.

"Jadi memang MPF fokus ke soonicorn di semua sektor, asalkan startup tersebut tinggal satu atau dua putaran pendanaan lagi menjadi unicorn. Khusus fintech memang highly possible, karena beberapa platform fintech milik kami memang ada yang sudah sampai ke tingkatan itu," tambahnya.

Sebagai informasi, terkini komitmen dana kelolaan tahap awal MPF yang terkumpul dari kelima MV mencapai US$300 juta atau setara Rp4,3 triliun. Rencananya dana ini akan mulai diguyurkan ke startup terpilih pada awal 2022.

Adapun, dana kelolaan berikutnya pada tahun ini direncanakan turut melibatkan BUMN lain, pengelola dana investasi negara alias Indonesia Investment Authority (INA), dan perusahaan swasta yang berbasis di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini