Pendanaan Lahan LMAN untuk Jalan Tol Turun Sepanjang 2021, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,25 Jan 2022, 14:34 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Qoswara dalam taklimat media kinerja 2021 dan rencana kerja 2022, di Jakarta, Selasa (25/1/2022)./ Wibi Pangestu Pratama- Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Manajemen Aset Negara atau LMAN mengalokasikan Rp22,8 triliun dari kas negara untuk pendanaan lahan proyek strategis nasional sepanjang 2021.

Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN Qoswara menuturkan alokasi terbesar masih disalurkan untuk proyek jalan tol senilai Rp17,87 triliun. Namun, angka ini turun 0,69 persen dari tahun 2020, yang mencapai Rp17,99 triliun. 

"Ini salah satunya terkait dengan PPKM, dan pertengahan tahun ada varian delta yang mengganas," papar Qoswara, dalam taklimat media kinerja 2021 dan rencana kerja 2022, di Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Proses pendanaan memerlukan keterlibatan banyak pihak dan hal tersebut sulit ketika mobilitas masyarakat terhenti akibat pandemi. 

Adapun, penurunan terbesar juga nampak pada pendanaan untuk lahan pelabuhan. Sepanjang 2021, LMAN hanya menyalurkan pendanaan lahan untuk pelabuhan sebesar Rp62 miliar, turun 64,57 persen dari Rp175 miliar. Qoswara menambahkan hal ini dipicu oleh pembangunan Pelabuhan Patimban telah rampung dan pendanaan sepanjang 2021 hanya sisanya. 

Sepanjang 2022, LMAN memperoleh alokasi Rp28,84 triliun dari kas negara untuk pendanaan lahan proyek strategis nasional.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan jumlah alokasi APBN itu meningkat dari realisasi pendanaan lahan PSN 2021 senilai Rp22,8 triliun.

"Di masa pandemi ini kerja kami [LMAN] tidak kendur, tetapi justru malah meningkat. Artinya, fokus pemerintah, salah satunya untuk tetap mendukung terlaksananya pembangunan infrastruktur tetap tinggi," ujar Basuki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini