Bagaimana Cara Kerja Robot Trading Forex? Ini Penjelasannya!

Bisnis.com,26 Jan 2022, 19:50 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Ilustrasi Robot Trading Forex/kaskus

Bisnis.com, JAKARTA – Istilah Robot Trading Forex kian banyak diperbincangkan oleh banyak pihak terutama di kalangan para investor atau trader foreign exchange (forex). 

Robot Trading Forex sering disebut dengan istilah Expert Advisor (EA). Dilansir dari Investopedia pada Rabu (26/1/2022), Robot Trading Forex merupakan program perangkat lunak otomatis yang menghasilkan sinyal perdagangan.

Sebagian besar robot ini dibuat dengan MetaTrader, menggunakan bahasa skrip MQL, yang memungkinkan pedagang menghasilkan sinyal perdagangan atau memesan, dan mengelola perdagangan.

Robot Forex (FX) dirancang untuk menghilangkan elemen psikologis perdagangan, yang dapat merugikan. Cara kerjanya, robot ini akan mencari peluang open trade, open sell, dan buy di pasar forex.

Robot Forex akan menjalankan algoritmik berdasarkan serangkaian sinyal pasar valas yang membantu Anda dalam menentukan apakah akan membeli atau menjual pasangan mata uang pada titik waktu tertentu. Sistem ini sering kali sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dengan broker forex online atau platform pertukaran.

Pada praktiknya, Robot Forex menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek, tetapi kinerjanya dalam jangka panjang beragam. Ini terutama karena mereka otomatis bergerak dalam rentang tertentu dan mengikuti tren. Akibatnya, pergerakan harga yang tiba-tiba dapat menghapus keuntungan yang diperoleh dalam jangka pendek.

Mempertimbangkan hal tersebut, para trader diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menentukan Robot Trading Forex yang hendak digunakan kedepannya.

Para calon investor juga hendaknya memastikan bahwa Robot Trading Forex yang dipilih sudah diuji terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa data tahun terakhir (backtest) dan juga data yang tengah berjalan saat ini (forward test).

Cara terbaik untuk memulai investasi yakni dengan menggunakan akun demo dengan broker perdagangan valas yang mendukung MetaTrader dan kemudian mulai bereksperimen dengan mengembangkan skrip MQL.

Setelah mengembangkan sistem yang berkinerja baik saat backtesting, trader harus menerapkan program pada perdagangan kertas untuk menguji keefektifan sistem di lingkungan langsung. Program yang tidak berhasil dapat diubah, sedangkan program yang berhasil dapat ditingkatkan dengan jumlah modal riil yang semakin besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini