Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja membeberkan target dan realisasi kinerja yang telah dicapai perseroan sepanjang 2021.
Hal itu disampaikan Jahja dalam Paparan Kinerja BCA Full Year 2021 secara virtual, Kamis (27/1/2022). Dalam kesempatan tersebut, Jahja mengungkapkan bahwa perseroan selalu konservatif dalam memasang target.
“Kita enggak mau kalau namanya kredit langsung dari awal jor-joran karena susah. Mobil yang kecepatan tinggi lebih susah direm daripada kita mencapai tujuan dengan angka pasti, bisa mengatur. Jangan tiba-tiba tancap gas, lalu ngerem. Itu kurang bagus rasanya, penumpang juga kasihan,” kata Jahja.
Dari sisi kredit misalnya, emiten bersandi BBCA ini menargetkan pertumbuhan sebesar 4 sampai 6 persen dan terealisasi menjadi 8,2 persen pada 2021.
Kemudian, BCA menargetkan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 7 sampai 9 persen, faktanya BBCA berhasil meningkatkan CASA menjadi 19 persen.
Adapun, target keseluruhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 4 sampai 6 persen, dan BCA berhasil meningkatkan DPK menjadi 16,1 persen pada 2021.
Sama halnya dengan return on asset (ROA) yang ditargetkan sebesar 3,2 persen dan terlampaui menjadi 3,4 persen. Berikutnya, BCA menargetkan rasio return on equity sebesar 16 sampai 17 persen, dan berhasil mencapai 18,2 persen. Sedangkan, BCA memasang target rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24 sampai 25 persen, dan tembus mencapai 25,7 persen.
“Jadi kita bisa memperlihatkan performance kita antara target yang tidak terlalu optimistis, tetapi ternyata pencapaian 2021 cukup bagus,” terangnya.
Tercatat, sepanjang 2021, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun. Perolehan laba tersebut tumbuh 15,8 persen secara tahunan. Adapun, total aset BCA naik 14,2 persen secara yoy mencapai Rp1.228,3 triliun.
Jahja berharap, pada tahun ini, BCA bisa mempertahankan kinerja ke depan dan lebih konservatif dalam memegang target-target perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel