Bisnis.com, JAKARTA – Tiga dari empat bank yang masuk dalam kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti atau KBMI 4 tercatat sudah merilis laporan keuangan 2021.
KBMI 4 merupakan bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun. Terdapat 4 bank nasional yang masuk dalam kelompok KBMI 4 yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Dari empat bank KBMI 4, tiga bank di antaranya sudah menyampaikan paparan kinerja 2021 yakni Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Mandiri (BMRI). Adapun Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sejauh ini belum melaporkan kinerja tahun lalu.
Berdasarkan undangan yang diterima redaksi Bisnis, Senin (31/1/2022), BRI akan memaparkan laporan kinerja keuangan kuartal IV/2021 pada Kamis, 3 Februari 2022. Acara tersebut akan digelar secara virtual dan menghadirkan seluruh jajaran direksi perseroan.
Sebagai catatan, sampai dengan kuartal III/2021, BRI membukukan laba bersih senilai Rp19,07 triliun atau tumbuh 34,74 persen secara tahunan (yoy). Adapun, porsi aset tumbuh 11,87 persen yoy menjadi Rp1.619,77 triliun.
Pada periode tersebut, penyaluran kredit konsolidasian emiten bank bersandi BBRI ini mencapai Rp1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen yoy.
Salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI adalah penyaluran kredit segmen UMKM, yang tumbuh 12,50 persen yoy atau mencapai Rp848,60 triliun.
Capaian itu pun membuat proporsi kredit UMKM dari total kredit perseroan meningkat. Dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020, menjadi 82,67 persen yoy. Pertumbuhan ini tak terlepas dari holding dengan PT Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Jika dikupas per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat sebanyak Rp464,66 triliun, kredit konsumer Rp147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp236,77 triliun, sementara kredit korporasi Rp177,83 triliun.
Perseroan juga mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) di kisaran 3,28 persen pada akhir kuartal III/2021 dengan NPL Coverage mencapai 252,94 persen.
Dari sisi liabilitas, dana pihak ketiga perseroan (DPK) tumbuh positif menjadi Rp1.135,31 triliun. Tabungan mendominasi DPK dengan total Rp470,16 triliun, tumbuh 7,12 persen yoy.
Proporsi dana murah (CASA) BRI turut merangkak naik 59,60 persen pada akhir kuartal III/2021 atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 59,02 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel