Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan antar operator telekomunikasi di Indonesia membuahkan berbagai macam strategi untuk menggaet sebanyak mungkin konsumen. Hal ini tentu saja pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh pendatapan semaksimal mungkin yang berimbas pada keberlangsungan bisnis.
Selain mengedepankan kualitas, satu strategi yang digunakan operator telekomunikasi adalah mematok tarif murah, seperti yang dilakukan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN). Emiten telekomunikasi ini fokus pada kuantitas pelanggan, dengan menomorduakan rerata pendapatan per pelanggan (average revenue per User/ARPU).
Per September 2021, jumlah pelanggan Smartfren tercatat sebanyak 32,5 juta pelanggan, bertambah 5 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal III/2020. Sementara itu dari sisi pendapatan, tercatat Smartfren membukukan pendapatan senilai Rp7,64 triliun, naik 12 persen secara tahunan. Rugi bersih Smartfren menyusut 74,81 persen menjadi Rp441,72 miliar.