Hilirisasi Kelapa Bakal Dongkrak Ekonomi Riau

Bisnis.com,01 Feb 2022, 19:12 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Pekerja melakukan proses parut daging buah kelapa untuk proses pembuatan minyak kelapa murni di industri minyak kelapa PT Green Enterprises Indonesia Desa Kota Batu, Simeulue Timur, Simeulue, Aceh, Selasa (1/2/2022). Pelaku usaha mengaku dalam sehari mampu memproduksi minyak kelapa murni sebanyak 600 sampai 700 kilogram dari 10 ton bahan baku kelapa yang kemudian dipasarkan ke pasar domestik dan pasar internasional dengan harga jual berkisar antara 4 sampai 6 dolar AS per kilogram./Antara-Syifa Yulinnas.

Bisnis.com, PEKANBARU — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai upaya Pemprov Riau mengundang investor untuk masuk pada industri hilir komoditas kelapa, akan mendongkrak perekonomian setempat sehingga patut didukung oleh semua kalangan termasuk dunia usaha.

Ketua Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno memaparkan komoditas kelapa merupakan satu di antara beberapa komoditas perkebunan unggulan di Riau, selain kelapa sawit, karet dan kakao.

"Dengan adanya industri hilir kelapa tentunya akan menaikkan taraf hidup dan ekonomi para petani kelapa, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah Riau," ujarnya, Selasa (1/2/2022).

Data Pemprov Riau mencatat luas perkebunan kelapa di daerah itu mencapai 426.579 hektare, atau sekitar 11,4 persen dari total luas kebun beberapa komoditas perkebunan di Riau. Dari total luasan kebun kelapa itu, terdiri dari kelapa dalam seluas 376.077 hektare dan kelapa hibrida seluas 50.502 hektare.

Menurut Wijatmoko, pengembangan investasi industri hilir kelapa akan memberikan value added atau nilai tambah bagi komoditas kelapa, karena ada banyak produk yang bisa dikembangkan dari bahan baku kelapa, mulai dari buahnya maupun limbahnya seperti sabut kelapa, batok kelapa, batang kelapa, pelepah kelapa dan lainnya.

"Namun demikian, pemerintah harus memberikan prasyarat kepada investor, antara lain untuk mengutamakan dan memberdayakan tanaga kerja tempatan, jangan sampai nantinya investor membawa tenaga kerja dari negaranya atau dari luar Riau. Selain itu, investor diminta untuk melakukan transfer pengetahuan dan transfer teknologi kepada pekerja di Riau," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar mengatakan sebagai provinsi dengan luas perkebunan kelapa terluas di Indonesia, pihaknya menginginkan agar sektor perkebunan kelapa menjadi industri penggerak ekonomi masyarakat di Provinsi Riau.

Dia menginginkan adanya industri hilirisasi kelapa di Riau, sehingga daerah itu tidak hanya menjadi penonton industri kelapa dunia. Akan tetapi, industri kelapa Riau juga mampu menjadi sumber pendapatan daerah yang mendongkrak perekonomian.

"Jangan sampai Riau hanya menonton industri kelapa dunia, kita harus berupaya bagaimana industri kelapa dapat meningkatkan ekonomi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini