Bisnis.com, JAKARTA – Nama PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) sepertinya belum bisa dicoret begitu saja dari peta persaingan bank digital dalam negeri. Kendati masih belum memenuhi ketentuan permodalan sebagai bank umum yakni memiliki ekuitas minimal Rp3 triliun pada akhir 2022, bank ini diam-diam sibuk mempersiapkan diri di belakang layar.
“Kami tidak hanya melihat fungsi intermediasi sebagai bank pemberi layanan simpanan. Lebih dari itu, prioritas kami sejak awal adalah membuka akses pinjaman selebar mungkin kepada unbankable customer,” kata Presiden Direktur AMAR Vishal Tulsian dalam sesi media briefing virtual, hari ini (2/2/2022).
Dalam 1-2 tahun terakhir Jago dan Neo, dua bank digital dengan jumlah nasabah terbesar saat ini, memang agresif memulai manuvernya dengan akuisisi pengguna baru. Keduanya sama-sama baru akan merilis produk kredit digital masing-masing pada tahun ini. Saat ini, keduanya tengah dipepet oleh ekosistem PT Allo Bank Tbk. (BBHI) yang baru mengumumkan bentuk ekosistemnya.