Unit Link Ada Berbagai Jenis, Cek Masing-masing Risikonya

Bisnis.com,04 Feb 2022, 15:03 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Ilustrasi asuransi unit link/Fincash

Cash Fund Unit Link atau Unit Link Pasar Uang

Seluruh porsi investasi ditempatkan di instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat utang jangka pendek. Penempatan dana ini memiliki risiko yang rendah namun juga imbal hasil yang terbatas. 

Unit link jenis ini cocok untuk konsumen pemula yang cenderung konservatif atau tidak berani mengambil risiko. 

Fixed Income Unit Link atau Unit Link Pendapatan Tetap

Komposisi dana investasi nasabah ditempatkan minimal 80 persen di instrumen obligasi atau surat utang dan sisanya ditempatkan di instrumen pasar uang. Risiko investasi pada unit link jenis ini lebih tinggi dibandingkan dengan unit link pasar uang, tetapi memiliki peluang imbal hasil yang lebih tinggi pula. 

Unit link ini cocok bagi konsumen yang ingin mendapatkan imbal hasil yang relatif stabil dan mampu menerima risiko sedang atau moderat. 

Managed Unit Link atau Unit Link Pendapatan Campuran

Porsi investasi ditempatkan pada instrumen saham, obligasi, dan pasar uang dengan komposisi tertentu. Risiko dan potensi imbal hasil dari unit link ini lebih besar dari unit link berpendapatan tetap. Akan tetapi lebih lebih kecil dari unit link saham.

Unit link ini sesuai untuk konsumen yang ingin memperoleh pendapatan yang memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang. 

Equity Unit Link atau Unit Link Dana Saham 

Menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80 persen. Unit link saham menawarkan imbal hasil yang paling besar tetapi juga memiliki risiko paling besar. Nilai investasi sangat bergantung terhadap pergerakan indeks saham. 

Unit link ini cocok untuk investasi jangka panjang dan konsumen yang memiliki pemahaman investasi yang baik serta berani mengambil risiko atau agresif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini