Inovasi Digital Bank Jumbo, Siapa Paling Efisien?

Bisnis.com,04 Feb 2022, 16:50 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Nasabah melakukan transaksi di salah satu Kantor Cabang Bank BCA di Jakarta, Rabu (23/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja empat bank besar yang masuk dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti atau KBMI 4 kian menunjukkan kepiawaiannya dalam mengendalikan beban operasionalnya sehingga makin efisien.

KBMI 4 merupakan bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun. Ada empat bank yang masuk dalam klasifikasi itu, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sepanjang 2021, keempat bank tersebut memperlihatkan penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). BOPO biasa digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Makin kecil rasio ini, berarti bank kian efisien dalam mengelola beban operasionalnya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, efisiensi operasi diukur melalui BOPO dengan batas maksimum, yaitu 90 persen.

BCA, misalnya, menjadi satu dari keempat bank besar yang paling efisien di Tanah Air. Sepanjang tahun lalu, emiten bank dengan kode BBCA ini mencatatkan penurunan rasio BOPO sebesar 930 basis poin, atau dari 63,45 persen pada 2020 menjadi 54,15 persen.

Penurunan ini tidak terlepas dari upaya BCA dalam memperkuat ekspansi digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis, serta sejumlah inovasi layanan digital.

Pada 2021, total volume transaksi perseroan naik 42 persen secara tahunan (yoy), terutama didukung oleh transaksi mobile banking yang tumbuh sebesar 60 persen yoy.

Hal ini selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16 persen yoy atau mencapai 29 juta di akhir tahun 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara daring atau online.

Setelah BCA, Bank Mandiri menjadi bank kedua yang paling efisien dengan rasio BOPO sebesar 67,26 persen. Raihan ini turun dibandingkan periode yang sama pada 2020, yakni 80,03 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan bahwa solusi perbankan digital melalui Super App Livin' dan Kopra by Mandiri mampu berakselerasi, sehingga meraih pencapaian positif sepanjang 2021.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2021, aplikasi Livin' by Mandiri telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta kali dengan total pengguna menembus 10 juta nasabah dan melayani lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp1.630 triliun.

Sementara itu, Platform Digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp553 triliun, serta bank guarantee mencapai Rp94,3 triliun hingga akhir 2021.

“Pada tahun 2021 lalu, Bank Mandiri telah berhasil melakukan lompatan dengan mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah,” ujar Darmawan.

Melalui inisiatif "Mandiri Jadi Digital", perseroan juga mampu mengoptimalkan dana pihak ketiga serta menekan biaya dana dengan lebih efisien. Rasio CASA Bank Mandiri sepanjang 2021 secara bank terjaga di angka 74 persen, meningkat 68,51 persen yoy.

Sementara itu, BRI dan BNI juga mampu menurunkan rasio BOPO sepanjang 2021. Rasio BOPO BRI tercatat turun dari 81,22 persen pada 2020 menjadi 74,30 persen, sementara BOPO BNI turun dari 93,31 persen ke 81,18 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini