Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) kembali masuk ke zona hijau jelang pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan data RTI, saham AMAR membukukan peningkatan sebesar 16,54 persen pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (7/2/2022), ke level Rp775 lembar per saham. Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 243,74 juta dengan nilai turnover Rp185,24 miliar.
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (4/2), saham AMAR juga mengalami peningkatan 24,30 persen ke level Rp665 lembar per saham. Peningkatan itu membuat saham perseroan berada di peringkat ke-4 jajaran top gainers.
Adapun, kenaikan harga saham Bank Amar telah terjadi secara estafet. Terhitung pada 2 Februari 2022, saham AMAR naik 0,96 persen, kemudian diikuti peningkatan sebesar 1,90 persen pada 3 Februari 2022.
Sebagaimana diketahui, Bank Amar akan melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal melalui skema rights issue pada tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, perseroan menyatakan aksi rights issue akan dilakukan sebanyak dua kali sepanjang 2022.
Langkah itu dilakukan untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum sebesar Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022. Sampai dengan September 2021, modal inti Bank Amar tercatat sebesar Rp1,01 triliun.
Emiten bank dengan sandi AMAR itu akan menerbitkan saham baru sebanyak 5,78 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp173 per saham.
Dalam prospektus terbarunya, Bank Amar berencana menggelar aksi Penawaran Umum Terbatas (PUT) I atau rights issue pada Februari 2022. Aksi tersebut mengincar dana senilai Rp1 triliun.
Secara rinci, perseroan menetapkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 11 Februari 2022, sementara di pasar tunai berlangsung tanggal 15 Februari 2022.
Adapun, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Februari 2022, sedangkan di pasar tunai pada 16 Februari 2022.
Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD (recording date) ditetapkan 15 Februari 2022. Selanjutnya, tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan tanggal 17 Februari 2022.
Perseroan menetapkan periode perdagangan rights issue pada 17-23 Februari 2022, yang juga menjadi periode pelaksanaan HMETD. Sementara itu, tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan berlangsung 24 Februari 2022.
Adapun tanggal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan berlangsung pada 25 Februari 2022, dan tanggal pembayaran penuh oleh pembeli siaga berlangsung 1 Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel