Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bekerja sama dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) merilis produk reksa dana syariah, yakni Batavia Technology Sharia Equity USD atau BTSEU, yang fokus pada sektor teknologi di pasar global.
Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman, mengatakan iklim investasi di Indonesia saat ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Menurutnya, dengan semakin maraknya investasi, penting untuk melakukan diversifikasi pada portofolio investasi.
“Maka, menyambut antusiasme positif tersebut, BCA menawarkan BTSEU sebagai solusi bagi diversifikasi investasi nasabah dan memanfaatkan tren teknologi global,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (7/2/2022).
Para nasabah bisa mendapatkan informasi TSEU melalui PIC Relationship serta tenaga pemasar BCA. Selai itu, produk investasi ini akan resmi hadir di Welma, aplikasi investasi dan asuransi, dan cabang BCA mulai 16 Februari 2022.
Dalam rangka peluncuran produk tersebut, BCA memberikan benefit khusus bagi para nasabah berupa uang kembali atau cashback Rp500.000, berlaku kelipatan hingga Rp5 juta untuk setiap pemesanan Rp50.000 BTSEU hingga 11 Februari 2022.
Chief Executive Officer BPAM Lilis Setiadi menyatakan berinvestasi pada sektor teknologi memiliki potensi pertumbuhan menarik, khususnya terkait perkembangan transformasi digital di dunia yang diperkirakan mencapai nilai triliunan dolar.
Apalagi, lanjutnya, dengan menggandeng Franklin Templeton, salah satu Manajer Investasi dunia, sebagai penasihat teknis, BTSEU diyakini dapat menjadi kendaraan tepat bagi nasabah BCA untuk menikmati pertumbuhan di sektor teknologi.
“Kehadiran reksa dana yang bertemakan teknologi global ini kami yakini dapat memenuhi kebutuhan investor yang menginginkan eksposur pada perusahaan-perusahaan kelas dunia yang menjadi bagian dari megatrend dunia saat ini,” tuturnya.
Sementara itu, Senior Executive Vice President Wealth Management BCA, Christine Setyabudhi, menuturkan bahwa perseroan melihat adanya kebutuhan nasabah di sisi wealth management dari 27,7 juta nasabah BCA, yang memiliki beragam kebutuhan finansial.
“Untuk menjawab kebutuhan tersebut, BCA telah memulai langkah dengan membangun pondasi di bisnis wealth management, dan berkomitmen memberikan layanan Investment Advisory, bukan hanya sekedar pemasaran saja,” pungkasnya.
Dia menambahkan advisory ini diwujudkan dengan memberikan pandangan dan konsultasi, serta diversifikasi portofolio investasi sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah melengkapi produk spektrum BCA yang disesuaikan dengan tren pasar agar nasabah dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan optimal.
Adapun, dana kelolaan bisnis wealth management BCA tercatat mencapai Rp87 triliun pada penghujung tahun 2021. Jumlah ini naik sekitar 50 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan posisi yang sama pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel