Menkominfo Yakin Media Bisa Lebih Berkembang di Era Digital

Bisnis.com,08 Feb 2022, 17:19 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johny G. Plate menyatakan pers memiliki peran strategis dalam menjaga kehidupan berbangsa yang demokratis, cerdas dan bermartabat.

"Peran pers akan tetap relevan dari masa ke masa. Bahkan, di era digital sekarang, pers senantiasa menjalankan fungsi yang sangat kritis dan korektif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang lebih inklusif, demokratis, dan visioner," kata Johnny dalam diskusi virtual Editor's Talk yang dihelat Forum Pemred dengan tema Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Revolusi Teknologi Informasi, Selasa (8/2/2022).

Lebih lanjut, Menkominfo menegaskan bahwa pers merupakan pilar keempat demokrasi setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dan bahkan pengontrol tiga pilar lainnya.

"Kita memang dikontrol pers dan pers berjanji untuk mengontrol kita dan itu adalah hal baik," imbuhnya.

Johnny meyakini era transformasi digital bisa dijadikan batu loncatan bagi insan pers agar dapat semakin berkembang.

Menurutnya, berdasarkan Digital News Report Tahun 2021 yang dirilis Reuters Institute, University of Oxford, media daring termasuk media sosial, menjadi sumber berita yang paling banyak diakses masyarakat yaitu 89 persen. Adapun, media televisi mengambil porsi 58 persen dan media cetak 20 persen.

Pada kesempatan tersebut, Johnny juga mengungkapkan tantangan pers Indonesia pada masa kini. Menurutnya, tantangan pers terbesar bukan hanya berasal dari faktor eksternal, yakni terkait kebebasan pers, tetapi juga dari dalam pers itu sendiri.

"Selain kebebasan pers, tantangan yang perlu dihadapi adalah menegakkan jurnalisme berkualitas, industrialisasi dan komersialisasi yang melanda pers, ditambah tuntutan pers harus beradaptasi dengan akselerasi teknologi informasi dan komunikasi membuat pers mengalami kecanggungan," ujarnya.

Selain itu, kemunculan media-media baru dan fenomena media sosial yang sarat clickbait, hoaks, dan bahkan infodemik juga menjadi tantangan lain yang dihadapi pers Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini