Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (8/2/2022), emiten bersandi saham BBTN itu membukukan pendapatan bunga Rp25,83 triliun pada 2021, naik 2,63 persen persen year on year (yoy) dari Rp25,16 triliun pada 2020.
"BTN meraih pendapatan bunga bersih Rp13,2 triliun pada 2021, dari Rp9,12 triliun pada 2020," seperti dikutip dari laporan keuangan.
Namun, BTN memiliki beban lainnya hingga Rp5,52 triliun pada 2021 dari Rp4,17 triliun pada 2020. Laba operasional pun mencapai Rp3,03 triliun dari sebelumnya Rp2,32 triliun.
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,37 triliun pada 2021. Laba bersih tersebut naik 48,31 persen dari tahun sebelumnya Rp1,6 triliun.
Total aset BBTN mencapai Rp371,87 triliun pada 2021, naik dari sebelumnya Rp361,21 triliun. Total aset pada 2021 berasal dari ekuitas Rp21,41 triliun dan liabilitas Rp350,46 triliun. Liabilitas terbesar berasal dari deposito Rp164,85 triliun.
Sementara itu, BBTN mencatat penyaluran KPR Sejahtera FLPP sepanjang 2021 mencapai lebih dari Rp17 triliun untuk lebih dari 117.000 unit rumah.
Hal itu disampaikan Direktur Consumer & Commercial Banking Bank BTN, Hirwandi Gafar, dalam keterangan resmi dikutip Rabu (19/1/2022).
Lebih lanjut, pada tahun ini, perseroan langsung tancap gas dengan mengakselerasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dalam sepekan, BTN telah membukukan akad kredit KPR FLPP sekitar 6.000 unit. Pencapaian tersebut diraih lewat akad kredit yang dilakukan secara massal di seluruh kantor cabang Bank BTN di seluruh Indonesia.
Hirwandi mengatakan akad massal yang digelar secara serentak di berbagai kantor cabang tersebut merupakan salah satu upaya Bank BTN untuk mempercepat penyaluran KPR Sejahtera FLPP.
Menurutnya, banyak peluang dan tantangan dalam menyalurkan KPR pada tahun ini. Meski demikian, dia mengaku optimistis industri properti dan demand akan segera pulih, terutama pada masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
“Kami optimistis pada tahun 2022 ini Bank BTN dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar perseroan di segmen KPR Sejahtera FLPP karena tahun sebelumnya pencapaian kami sesuai target,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel