BCA (BBCA) Ungkap Alasan Ogah ‘Bakar Uang’ untuk Akuisisi Nasabah

Bisnis.com,09 Feb 2022, 16:55 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Vera Eve Lim, mengungkapkan bahwa perseroan ogah melakukan ‘bakar-bakar uang’ hanya untuk mengakuisisi nasabah. Menurutnya, BCA lebih berfokus mencari nasabah dengan kualitas yang baik.

“Di BCA, untuk akuisisi nasabah itu kami tidak ada kasih cashback. Untuk nasabah bertransaksi pun kami tidak kasih cashback, diskon sana-sini tidak ada, yang kami tawarkan adalah kemudahan, keamanan, dan kecepatan dalam bertransaksi,” ujarnya diskusi daring, Selasa (8/2/2022).

Pada tahun lalu, jumlah nasabah baru BCA mencapai 5,2 juta. Dari jumlah itu, 60 persen pembukaan rekeningnya dilakukan melalui mobile banking. Adapun, jumlah rekening BCA yang aktif mencapai hampir 30 juta. 

Vera menuturkan bahwa BCA lebih fokus pada kualitas nasabah baru. Menurutnya, perseroan bisa saja mengakuisisi nasabah dalam jumlah banyak dengan memberikan sejumlah promo. Namun, tantangannya adalah bagaimana nasabah mau menempatkan dana dan bertransaksi.

Dia menambahkan bahwa di BCA, jika nasabah baru tidak menggunakan rekeningnya untuk bertransaksi atau menaruh dana dalam waktu 6 bulan, maka rekening tersebut otomatis ditutup.

“Karena apa? yang kami cari adalah nasabah yang berkualitas karena inilah yang membuat pertumbuhan sustainable. Inilah yang membuat kami dapat membuktikan dalam 2 tahun selama pandemi CASA [current account saving account] malah tumbuh lebih tinggi,” ujarnya.

Sepanjang 2021, total Dana Pihak Ketiga (DPK) dari emiten bank dengan kode BBCA ini naik 16,1 persen menjadi Rp975,9 triliun. Hal ini kemudian mendorong total aset BBCA naik 14,2 persen secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp1.228,3 triliun.

Di sisi pendanaan, CASA perseroan tumbuh 19,1 persen mencapai Rp767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6 persen dari total DPK. Hal ini sejalan dengan deposito yang mengalami pertumbuhan 6,1 persen yoy menjadi Rp208,9 triliun.

Sementara itu, volume transaksi digital pada 2021 naik 42 persen yoy. Pertumbuhan ini utamanya didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh 60 persen yoy.

Hal tersebut selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16 persen yoy mencapai 29 juta di akhir tahun 2021. Sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara daring atau online.

“Jadi, itu pertumbuhannya luar biasa. Inilah yang akan kami lakukan terus. Ini yang bagaimana kami bisa lihat kontribusinya ke dalam profitabilitas BCA, karena mau 100 persen bank digital atau hybrid, seperti BCA tetap bank dan punya tugas untuk menjaga profitabilitas,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini