Konten Premium

Adu Nasib Penerimaan Standar ISPO di Pasar CPO Internasional 

Bisnis.com,09 Feb 2022, 20:33 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Dua orang petani meninjau perkebunan sawit milik mereka yang sudah berumur tua untuk mengikuti program replanting di Desa Kota Tengah, Dolok Masihul, Serdang Bedagai, Sumatra Utara, Senin (27/11). - Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Dalam sedekade terakhir, dorongan pasar untuk komoditas pertanian yang berkelanjutan terus dikumandangkan. Kelapa sawit tak luput jadi sasaran seruan ini. Korporasi besar diharapkan hanya memasok dan memperdagangkan sawit bersertifikat demi menjamin berhentinya alih fungsi hutan untuk perkebunan. 

Standar keberlanjutan dinilai bisa menjadi solusi untuk mengurai masalah ini. Salah satunya dengan implementasi sertifikasi yang diakui baik oleh eksportir maupun pasar.

Salah satu standar terkemuka yang diterima secara luas adalah Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Tetapi, penetrasi dari sertifikasi RSPO terbilang rendah. Hanya 19 persen produksi minyak sawit dunia yang telah mengantongi sertifikat berkelanjutan RSPO dalam kurun 2005 sampai 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini